Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Enakeun Pisan! Upgrade Skill Menulis di Bulan Ramadan

3 April 2023   16:40 Diperbarui: 3 April 2023   16:43 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis jurnal: Upgrade skill menulis di bulan Ramadan dengan merefleksikan pengalaman dan refleksi diri | Foto : sheridanvoysey.com

Pagi hari suasana jalan di komplek perumahan tidaklah begitu ramai. Orang-orang sudah sibuk pergi pagi-pagi dengan kepentingannya masing-masing. Ada yang mengantarkan anak sekolah, ada yang pergi bekerja, berdagang ke pasar, atau pulang sehabis pengajian Kuliah Subuh di masjid perumahan. Suasana ini pas dan cocok untuk menuliskan sesuatu : menulis jurnal. Tak hanya pagi, kadang enakeun pisan menulis jurnal itu bada ashar, sambil ngabuburit menunggu waktu maghrib.

Bagi saya pribadi, menulis jurnal di waktu di bulan Ramadan diutamakan untuk meningkatkan keterampilan menulis dari sisi spiritual. Atau sebuah pengalaman spiritual semisal nostalgia masa kecil di bulan Ramadan. Meskipun demikian, sebenarnya kita pun bisa memanfaatkan masa Ramadan ini untuk mencatat pemikiran dan refleksi Anda tentang Ramadan. Atau mencatat target dan pencapaian Anda selama bulan suci ini.

Keterampilan menulis itu adalah keterampilan yang bisa dilatih. Begitu kata guru bahasa Indonesia saya. Namun, satu hal yang perlu ditekankan adalah rasa bahasa. Yaitu rasa yang sesuai dan memenuhi target pembacanya. Untuk soal yang satu ini, rasanya ini yang agak susah. Maklum, mood menulis kadang dipengaruhi oleh hal-hal tak terduga dari pengaruh luaran sana.

Menulis jurnal biasanya mengacu pada kegiatan mencatat atau mencatat pemikiran, perasaan, pengalaman, atau refleksi pribadi seseorang dalam sebuah buku harian atau dokumen digital. Aktivitas ini sering dilakukan sebagai cara untuk merekam dan merefleksikan kejadian dalam hidup seseorang, baik itu secara pribadi (sisi spiritual), maupun profesional.

Menulis jurnal dapat membantu seseorang untuk lebih memahami dirinya sendiri, mengembangkan kreativitas, memperjelas pemikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan kemampuan menulis dan berkomunikasi. Selain itu, menulis jurnal juga bisa membantu seseorang untuk mengingat kembali pengalaman yang dianggap berharga di masa lalu dan membantu untuk merencanakan masa depan dengan lebih baik. Ya, semua itu enakeun pisan, dilakukan sambil terus meng-Upgrade Skill menulis di Bulan Ramadan !

Mitos Upgrade Skill Menulis Jurnal

Sejauh pengalaman saya menulis, setidaknya ditemukan 21 mitos tentang upgrade skill menulis jurnal. Ini mitos-mitosnya, lengkap dengan penjelasan lengkapnya.

1. Mitos: Hanya orang yang memiliki bakat alami dalam menulis yang bisa menjadi penulis jurnal yang baik. Padahal, bakat alami mungkin membantu dalam menulis, tetapi menjadi penulis jurnal yang baik lebih banyak bergantung pada pengalaman, keterampilan, dan kerja keras. Keterampilan menulis dapat ditingkatkan dengan praktek dan umpan balik.

2. Ini mitos: Menulis jurnal hanya tentang mengekspresikan diri dan ide-ide Anda, bukan tentang bagaimana menulis yang benar. Penjelasannya, menulis jurnal memang tentang mengekspresikan diri, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk menulis dengan jelas, padat, dan terstruktur. Untuk menjadi penulis jurnal yang baik, penting untuk mempelajari aturan tata bahasa dan penulisan yang benar.

3. Mitos juga, menulis jurnal hanya untuk orang yang memilik waktu luang. Padahal, menulis jurnal bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan jika Anda sibuk dengan pekerjaan atau tugas-tugas lainnya. Menulis jurnal dapat dilakukan dalam waktu singkat setiap hari, seperti beberapa menit sebelum tidur atau saat sarapan.

4. Kata mitos: Anda harus menulis setiap hari untuk menjadi penulis jurnal yang baik. Padahal, meskipun menulis setiap hari dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis, itu bukan prasyarat untuk menjadi penulis jurnal yang baik. Yang terpenting adalah konsistensi dalam menulis, bahkan jika itu hanya beberapa kali dalam seminggu.

5. Menulis jurnal hanya untuk orang introvert atau penyendiri. Ini jelas-jelas mitos. Penjelasannya : Menulis jurnal bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak hanya untuk orang introvert atau penyendiri. Menulis jurnal dapat membantu orang untuk lebih memahami diri sendiri dan menyampaikan pikiran mereka dengan lebih baik, yang bisa berguna untuk siapa saja.

6. Adalah mitos bila ada yang mengatakan bahwa menulis jurnal hanya untuk orang yang ingin menjadi penulis profesional. Senyatanya, menulis jurnal bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak hanya untuk orang yang ingin menjadi penulis profesional. Menulis jurnal bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siapa saja, tidak peduli apa pekerjaan atau tujuan hidup mereka.

7. Lagi-lagi, ini mitos juga : Menulis jurnal hanya tentang menulis tentang perasaan Anda. Padahal, meskipun menulis jurnal seringkali berkaitan dengan menulis tentang perasaan, itu tidak selalu harus menjadi fokus utama. Menulis jurnal bisa menjadi alat untuk merefleksikan pengalaman, belajar dari kesalahan, atau menetapkan tujuan untuk masa depan.

8. Mitos asli : Menulis jurnal hanya tentang menulis hal yang positif. Padahal, menulis jurnal bisa mencakup hal-hal yang positif atau negatif. Penting untuk mengekspresikan diri secara bebas dalam jurnal Anda, bahkan jika itu berarti menulis tentang masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi.

9. Mitos sesat : Menulis jurnal harus selalu dilakukan secara tertulis. Padahal, menulis jurnal tidak harus selalu dilakukan secara tertulis. Ada banyak cara untuk mencatat pikiran dan perasaan, seperti melalui audio atau video diary. Saya sendiri lebih sering menuliskannya di mind maps. Bahkan, ada juga aplikasi jurnal online yang bisa membantu orang mencatat pemikiran mereka secara digital. Platform yang paling enakeun tentu saja : Kompasiana !

10. Sadari ini mitos: Menulis jurnal adalah tugas yang membosankan dan tidak bermanfaat. Padahal, menulis jurnal bisa menjadi kegiatan yang sangat bermanfaat dan menarik. Menulis jurnal dapat membantu Anda memahami diri sendiri, meningkatkan kreativitas, mengurangi stres, dan memperkuat keterampilan menulis. Selain itu, menulis jurnal juga bisa menjadi sarana untuk mengingat momen penting dalam hidup Anda.

11. Tentu saja ini juga mitos, bahwa menulis jurnal hanya dilakukan oleh orang yang memiliki masalah emosional atau psikologis yang serius. Penjelasannya, menulis jurnal bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi siapa saja, tanpa terkait dengan kondisi emosional atau psikologis yang serius. Menulis jurnal dapat menjadi alat yang membantu Anda memproses perasaan Anda dan mengeksplorasi pemikiran Anda.

12. Terbukti ini juga mitos: Menulis jurnal hanya berguna bagi orang yang ingin merekam sejarah hidup mereka. Logikanya, menulis jurnal bisa menjadi kegiatan yang berguna bagi siapa saja, tidak hanya untuk merekam sejarah hidup mereka. Menulis jurnal dapat membantu seseorang memperoleh wawasan dan refleksi tentang hidup mereka, serta memberikan arahan dan inspirasi untuk masa depan.

13. Awas, ini juga mitos: Menulis jurnal hanya berguna bagi orang yang ingin mengejar karier di bidang menulis. Senyatanya, menulis jurnal bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi siapa saja, tidak hanya untuk orang yang ingin mengejar karier di bidang menulis. Menulis jurnal dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis, memperkuat kemampuan kognitif, dan mengembangkan kemampuan kreatif.

14. Mitos ini juga agak terkesan lucu : Menulis jurnal hanya berupa cerita pribadi yang hanya untuk konsumsi pribadi. Padahal, menulis jurnal bisa berupa cerita pribadi, tetapi juga bisa berupa berbagai topik lainnya. Menulis jurnal bisa menjadi alat untuk memperkuat keterampilan menulis dan menyampaikan ide dengan jelas dan efektif, serta memotivasi seseorang untuk mencapai tujuan dan mengatasi tantangan.

15. Mitos ini berbau ilmiah juga : Menulis jurnal hanya dilakukan secara terstruktur dan formal. Padahal, menulis jurnal tidak harus dilakukan secara terstruktur dan formal. Menulis jurnal bisa menjadi kegiatan yang kreatif dan bebas, dan dapat dilakukan dalam berbagai format seperti puisi, cerita pendek, atau catatan harian.

16. Mitos ini nampak keren : Menulis jurnal hanya bermanfaat bagi orang yang suka mengekspresikan diri secara tertulis. Senyatanya, menulis jurnal bisa menjadi alat yang membantu orang memproses perasaan dan pemikiran mereka, tidak hanya untuk orang yang suka mengekspresikan diri secara tertulis. Menulis jurnal bisa dilakukan dalam berbagai format, termasuk dalam bentuk gambar, sketsa, atau bahkan video.

17. Mitos: Menulis jurnal hanya bermanfaat bagi orang yang memiliki waktu luang. Padahal, menulis jurnal bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak hanya bagi mereka yang memiliki waktu luang. Menulis jurnal dapat dilakukan dalam waktu singkat setiap hari, bahkan hanya beberapa menit saja.

18. Ini mitos akut : Menulis jurnal hanya berguna untuk orang yang memiliki kehidupan yang sangat menarik. Padahal, menulis jurnal bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi siapa saja, tidak hanya bagi orang yang memiliki kehidupan yang sangat menarik. Menulis jurnal bisa menjadi alat untuk merefleksikan pengalaman, belajar dari kesalahan, menemukan solusi untuk masalah, dan mengembangkan ide-ide baru.

19. Rasa-rasanya sih ini juga mitos: Menulis jurnal hanya berguna untuk orang yang ingin memperbaiki keterampilan menulis mereka. Padahal, menulis jurnal bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi siapa saja, tidak hanya bagi orang yang ingin memperbaiki keterampilan menulis mereka. Menulis jurnal dapat membantu seseorang memproses perasaan dan pemikiran mereka, serta meningkatkan keterampilan komunikasi dan kemampuan berpikir kritis.

20. Mitos ini melanda kaum professional, katanya : Menulis jurnal hanya dilakukan pada waktu tertentu, seperti di pagi atau malam hari. Padahal, menulis jurnal dapat dilakukan kapan saja, tidak hanya pada waktu tertentu. Menulis jurnal bisa dilakukan ketika seseorang merasa membutuhkannya, seperti ketika sedang stres, merasa terinspirasi, atau ingin merefleksikan pengalaman baru-baru ini.

21. Mitos pamungkas : Menulis jurnal hanya bisa dilakukan sendirian. Padahal, menulis jurnal bisa dilakukan sendirian, tetapi juga bisa menjadi kegiatan yang berbagi dengan orang lain. Saya sendiri, sering meminta ide menulis dari sahabat-sahabat saya di grup whatsapp. 

Mereka menuliskan 4 -- 5 ide tulisan, lalu saya menuliskannya. Tak sedikit, orang sudah menulis jurnal bersama dengan teman atau keluarga. Katanya, itu dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan membantu memperkuat hubungan. Selain itu, bergabung dengan klub buku atau kelompok penulis, juga dapat menjadi cara yang baik untuk berbagi karya dan mendapatkan umpan balik yang berguna.

Kesimpulan, Saran dan Catatan 

Kesimpulannya, menulis jurnal adalah kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan menulis dan merenungkan pengalaman pribadi selama bulan Ramadan. Menulis jurnal bisa membantu seseorang untuk memahami dirinya sendiri, mengembangkan kreativitas, memperjelas pemikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan kemampuan menulis dan berkomunikasi. 

Ada beberapa mitos tentang menulis jurnal yang perlu dipecahkan seperti hanya orang yang memiliki bakat alami dalam menulis yang bisa menjadi penulis jurnal yang baik, menulis jurnal hanya untuk orang yang memilik waktu luang, dan harus menulis setiap hari untuk menjadi penulis jurnal yang baik. Oleh karena itu, penting untuk menulis jurnal dengan konsisten dan teratur untuk meraih manfaat maksimal dari kegiatan ini.

Saran saya, yuk untuk memulai menulis jurnal secara teratur setiap hari, dengan tujuan untuk merekam pemikiran dan refleksi selama Ramadan. Selain itu, belajar tata bahasa dan penulisan yang benar juga penting untuk meningkatkan keterampilan menulis. Jangan takut untuk mengekspresikan diri dan pikiran, karena menulis jurnal adalah tentang menemukan dan memahami diri sendiri.

Dalam menulis jurnal, kita juga harus memperhatikan rasa bahasa yang sesuai dengan target pembaca. Dengan rutin menulis jurnal, kita bisa meningkatkan kemampuan menulis dan berkomunikasi, serta meraih manfaat lain seperti meningkatkan kreativitas dan mengurangi stres.

Dengan menulis jurnal secara teratur, kita dapat meraih manfaat yang luar biasa dalam meningkatkan keterampilan menulis, merenungkan pengalaman pribadi selama Ramadan, dan memahami diri sendiri dengan lebih baik. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk meng-upgrade skill menulis dan meraih manfaat positif selama bulan suci ini!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun