Namun, tidak hanya di sekitar kampung saja kami bermain. Kami sering juga pergi ke Stasiun Kereta Api atau Alun-Alun Cianjur dan Masjid Agung. Walaupun jaraknya cukup jauh dan harus ditempuh dengan berjalan kaki, kami tetap semangat untuk pergi karena petualangan kami seperti Petualangan Si Bolang selalu menyenangkan. Seperti cerita Kabayan Saba Kota yang dari kampung Salaeurih kami bisa melihat keramaian pusat kota, pasar Bojong Meron dan keramaiannya.
Ketika kami pergi dari Salaeurih, kami selalu berangkat bersama teman-teman dari kampung sebelah. Seperti Pamokolan, Munjul, Kebon Kalapa, dan kemudian nyampeur (menjemput) teman-teman di Ashabul Yamin Pabuaran untuk berangkat ngabuburit di kota. Kami selalu kompak dalam mengaturnya. Kami pergi ke Stasiun Kereta Api hari ini, lalu besok ke Alun-Alun Cianjur dan Masjid Agung Cianjur.
Dan meskipun bermain dan berpetualang membuat kami lelah dan haus, kami tetap mampu bertahan dan berpuasa hingga tamat satu bulan penuh. Kebahagiaan yang kami rasakan saat bermain dan berpuasa di masa kecil yang indah selalu menjadi kenangan yang tak tergantikan. Tidak hanya itu, dalam setiap cerita kecil yang kami bagikan, terkandung nilai-nilai persahabatan, keberanian, dan semangat untuk bertahan dalam menghadapi segala rintangan yang ada di depan kami. Kehidupan yang sederhana dan penuh dengan keceriaan ini menjadi pembelajaran yang berharga bagi kami di masa depan.
Ada Nilai-Nilai Keindahan dalam Persahabatan di Masa Kecil di Bulan Ramadan
Sekarang, setelah sekian lama berlalu, saat mengenang masa kecil yang indah itu, kami tersenyum bahagia. Keceriaan yang kami rasakan di bulan Ramadan dan setiap momen bersama teman-teman kami tak akan pernah terlupakan. Dan dalam setiap cerita kecil yang kami bagikan, terkandung nilai-nilai persahabatan, keberanian, dan ketulusan hati. Kami belajar untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam setiap permainan yang kami mainkan. Terkadang ada persaingan, namun tidak pernah sampai melupakan nilai-nilai kebersamaan yang telah kami bangun bersama.
Ketika kami berpetualang ke sungai Munjul untuk mencari batu bulat, kami belajar tentang ketekunan dan kerja keras. Perjalanan yang melelahkan tidak membuat kami menyerah, tetapi justru semakin memperkuat tekad untuk mencari batu yang indah dan berharga.
Ketika kami berburu daun cincau di pinggir kolam, kami belajar tentang keberanian dan kegigihan. Terlebih lagi, kami belajar tentang arti penting dari rasa takut dan bagaimana menghadapinya dengan bijaksana.
Sedangkan ketika kami mandi di empang besar, kami belajar tentang kebahagiaan dan kebersyukuran. Meskipun kami merasakan lapar dan haus, namun tetap bahagia karena memiliki teman-teman yang selalu ada di samping kami.
Inilah cerita tentang masa kecil yang indah dan penuh makna di kampung halaman kami. Meskipun waktu telah berlalu dan kini kami sudah beranjak dewasa, namun kenangan-kenangan tersebut tetap membekas. Juga membentuk kami menjadi pribadi yang lebih baik dan berharga. Semoga nilai-nilai yang kami pelajari tersebut dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Yaitu untuk selalu menghargai persahabatan, ketekunan, keberanian, kebersamaan, dan kebahagiaan dalam hidup.
Kebahagiaan sejati dalam bulan Ramadan terwujud dalam momen-momen kebersamaan dengan sahabat. Di mana, senyum bahagia mengenang kenangan indah masa kecil, tercipta melalui petualangan, persahabatan, dan keberanian yang tak terlupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H