Untuk memecahkan lingkaran marah, individu dapat mempraktekkan keterampilan pembelajaran seperti kepemimpinan, bermain, dan berbagi pengalaman untuk mengurangi tingkat stres dan emosi yang intens. Dengan cara ini, lingkaran marah dapat dipatahkan. Penting untuk memperhatikan konteks dan budaya di mana emosi marah muncul. Dengan cara ini, lingkaran marah dapat dipatahkan.
Dampak Pemimpin yang Sering Marah pada Kinerja Tim dan Organisasi
Pemimpin yang suka marah dapat merusak kinerja tim dan hubungan kerja. Bahasa kasar, ancaman, dan kurangnya komunikasi mengakibatkan kebencian dan frustrasi. Konflik yang tidak diatur dengan baik akan memperburuk situasi. Pemimpin perlu belajar mempengaruhi anggota tim tanpa marah-marah.
Salah satu mantan CEO Uber misalnya, adalah contoh buruk karena sering marah-marah dan menciptakan konflik. Karyawan merasa tidak nyaman, citra perusahaan buruk, banyak karyawan keluar, dan perusahaan menderita kerugian finansial yang signifikan. Kemampuan mengendalikan emosi pemimpin sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang organisasi.
Dampak Emosi Marah pada Tubuh dan Kinerja Tim: Pentingnya Kecerdasan Emosional bagi Pemimpin
Ketika seseorang marah, bagian otak yang merespon terlebih dahulu adalah amygdala, yang berfungsi untuk mengatur emosi dan insting yang berkaitan dengan rasa takut dan marah. Saat marah, detak jantung meningkat, arteri menjadi tegang, dan produksi hormon testosteron meningkat.
Selain itu, kortisol (hormon stres) juga dilepaskan ke dalam tubuh. Otak sangat bergantung pada glukosa untuk melakukan tugasnya dengan maksimal. Jadi ketika seseorang marah, tubuh membutuhkan lebih banyak energi daripada biasanya. Hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah karena otak membutuhkan glukosa sebagai bahan bakar untuk bekerja dengan baik.
Penting untuk memahami proses mengelola emosi dalam meningkatkan kinerja tim karena emosi dapat mempengaruhi hubungan antar anggota tim dan kinerja individu. Emotional intelligence atau kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Seorang pemimpin yang memiliki emotional intelligence yang tinggi dapat mengelola karyawannya dengan baik. Oleh karena itu, pemahaman tentang kecerdasan emosional sangat penting dalam meningkatkan kinerja tim.
Cara yang Sehat Mengelola Amarah : Strategi Mengelola Emosi dan Meningkatkan Kinerja TimÂ
Untuk mengelola amarah, penting untuk mengenali tanda-tanda awal dan mencoba teknik-teknik yang dapat membantu mengurangi stres. Beberapa tips praktis yang dapat dilakukan adalah tetap tenang dan berfikir sebelum bertindak, melakukan aktivitas fisik untuk menenangkan saraf, meditasi atau berlatih teknik relaksasi lainnya, mengenali batas kemampuan dan berbagi dengan rekan kerja, serta mengidentifikasi sumber stres dan beradaptasi dengan situasi.
Mindfulness adalah suatu konsep "kesadaran diri terus menerus" yang bertujuan untuk melatih fokus dan kesadaran terhadap situasi di sekitar kita. Dalam mindfulness, seseorang diajarkan untuk memusatkan perhatian pada pengalaman saat ini tanpa menilai atau mengevaluasinya.