Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN ini berperan penting dalam perekonomian nasional dan ketahaan ekonomi Indonesia. Namun, pada kenyataannya, kondisi keuangan BUMN sedang tidak sehat karena utang yang terus membesar. Pada tahun 2022 saja, utang seluruh perusahaan pelat merah mencapai Rp1.640 triliun (marketnews.id, 13 Februari 2023).
Masalah ini menjadi semakin kompleks ketika terkait dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang memerlukan investasi besar. Dalam artikel ini, akan dibahas hubungan antara utang BUMN dan pembangunan IKN. Termasuk saran dan rekomendasi untuk mengatasi masalah ini.
Sejumlah pengamat, mengatakan ada banyak faktor kenapa utang BUMN terus naik. Faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya utang BUMN itu meliputi proyek infrastruktur, dan subsidi energi. Juga ada yang mengkaitkannya dengan pelemahan rupiah. Namun, sudah saatnya kita berfokus pada solusi. Apa pun solusinya, solusi itu harus dapat dilakukan untuk memulihkan keuangan BUMN dan terbebas dari utang.
Beberapa saran yang dapat diambil yang pernah disampaikan sejumlah pengamat antara lain mengimplementasikan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di BUMN. Lalu memberikan keringanan utang, membuat daftar penghasilan dan beban untuk menghentikan kebiasaan berhutang. Juga melunasi hutang secara efektif dengan membuat rencana pengeluaran, merekapitulasi hutang, dan menggunakan tabungan.
Namun, apakah pembangunan Ibukota Negara tetap bisa dilakukan dengan kondisi keuangan BUMN yang sedang tidak sehat? Sebagai warga negara, juga pendapat netizen lainnya, kita perlu mengajukan beberapa pertanyaan penting.
Pertama, apakah pembangunan IKN merupakan kebutuhan yang mendesak bagi negara dan masyarakat? Jika tidak, maka pembangunan tersebut dapat ditunda atau diprioritaskan setelah kondisi keuangan BUMN kembali sehat.
Kedua, apakah pembangunan IKN dapat dilakukan dengan biaya yang terjangkau dan tanpa menambah utang BUMN yang sudah membesar? Jika tidak, maka perlu dipikirkan alternatif lain yang lebih terjangkau dan dapat dilaksanakan tanpa membebani keuangan BUMN.
Ketiga, apakah pembangunan IKN dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi negara dan masyarakat? Jika tidak, maka perlu dipikirkan ulang apakah pembangunan tersebut layak dilakukan.
Pertanyaan Penting dan Strategis
Dalam mengambil keputusan penting ini, kita harus mempertimbangkan kepentingan negara dan masyarakat. Juga memastikan bahwa tindakan yang diambil tidak akan memperburuk keadaan keuangan BUMN yang sudah tidak sehat.