Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gunakan Formula 2-6-20 Ini, Dijamin Anda Memiliki Karyawan Bahagia

21 Februari 2023   20:05 Diperbarui: 21 Februari 2023   20:41 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karyawan bahagia itu baik, produktif dan asyik | Dokpri

Kedua, untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif. Yaitu dapat membuat perubahan dan penyesuaian yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan lebih produktif

Adapun 6 kategori utama pembuat karyawan bahagia itu adalah : 1) Budaya perusahaan, 2) Motivasi, 3) Penghargaan dan dukungan, 4) Keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi, 5) Keterlibatan karyawan dan pengembangan keterampilan, dan terakhir 6) Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan.

20 Pertanyaan Penting Pencipta Kebahagiaan Karyawan

Mari kita bahas satu per satu kategorinya, berikut dengan panduan pertanyaan penting yang ada di setiap kategorinya.

Pertama, Budaya Perusahaan.

Budaya perusahaan yang positif dan mendukung, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan dan membangun rasa persatuan. Budaya perusahaan merujuk pada nilai-nilai, keyakinan, dan praktik yang dianut oleh perusahaan. Karyawan yang merasa cocok dengan budaya perusahaan cenderung lebih bahagia dan termotivasi. Program aksi dalam kategori ini mungkin termasuk meningkatkan komunikasi dan partisipasi karyawan dalam pembentukan budaya perusahaan. Juga pengenalan perusahaan dan acara sosialisasi, serta program penghargaan untuk mereka yang mempraktikkan budaya perusahaan.

Pertanyaan pentingnya :
1. Apa tujuan dan misi perusahaan? Apakah karyawan merasa terhubung dengan tujuan dan misi tersebut?
2. Apakah perusahaan mendorong keberagaman, inklusi, dan keadilan dalam tempat kerja?
3. Bagaimana perusahaan mempromosikan budaya kerja yang sehat dan berkelanjutan?
4. Apakah perusahaan membuka jalur komunikasi dan mendengarkan masukan dan saran dari karyawan tentang bagaimana meningkatkan lingkungan kerja?

Kedua, Motivasi

Karyawan yang termotivasi cenderung bekerja lebih keras dan merasa senang dengan pekerjaan mereka. Motivasi merujuk pada keinginan internal yang memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan. Karyawan yang merasa termotivasi cenderung lebih bahagia dan produktif. Program aksi dalam kategori ini mungkin termasuk memberikan pekerjaan yang menantang. Tentu saja dengan tujuan yang jelas dan realistis, dan umpan balik yang baik.

Pertanyaan kuncinya :
5. Apa yang membuat karyawan merasa termotivasi untuk datang dan bekerja setiap hari?
6. Apakah karyawan merasa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan karir mereka di perusahaan?
7. Apakah perusahaan memberikan penghargaan dan pengakuan kepada karyawan yang berkinerja tinggi?

Ketiga, Penghargaan dan Dukungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun