Orang-orang yang memilih untuk tidak memiliki anak disebut dengan istilah "Childfree". Ini adalah pilihan yang diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari biaya hidup yang tinggi dan konsekuensinya, mental dan emosional, hingga pertimbangan over populasi.
Beberapa orang menganggap menjadi orang tua sebagai kewajiban, namun ada juga yang memandangnya sebagai keinginan.
Namun, tidak sedikit pula yang memilih untuk menjadi childfree karena takut menjadi orang tua yang tidak bertanggung jawab. Terlepas dari alasan, trend menjadi childfree kini semakin populer dan membuat orang mempertimbangkan ulang apakah menjadi orang tua adalah solusi untuk hidup yang lebih baik atau justru sebaliknya.
Childfree adalah istilah yang muncul sekitar tahun 1972 yang digunakan untuk mereka yang memilih tidak memiliki anak, baik melalui biologi maupun adopsi, atau mereka yang tidak mampu memiliki anak karena tidak subur.
Tren childfree kini mulai mencuat lagi dan membuka pertanyaan mengenai pandangan Islam terhadap tren ini. Banyak alasan yang mempengaruhi seseorang untuk memilih childfree, mulai dari faktor psikologis, ekonomi, mental, personal, budaya, hingga pertimbangan over populasi.
Chilfree dan Penyebab Orang Memilih Childfree
Ada beberapa alasan yang mendasar mengapa seseorang memilih untuk menjadi childfree, seperti faktor psikologis, ekonomi, mental, personal, budaya, dan pertimbangan over populasi.
Beberapa orang mungkin takut menjadi orang tua yang tidak bertanggung jawab, sedangkan yang lain mungkin tidak mampu memenuhi biaya hidup anak, atau merasa bahwa anak akan menghambat kesuksesan karir mereka. Ada juga yang mempertimbangkan over populasi dunia sebagai alasan untuk tidak memiliki anak.
Sebagian orang memilih childfree karena takut menjadi orang tua yang tidak bertanggung jawab dan memberikan luka pada anak. Alasan ini sebenarnya tidak tepat dan terkesan mengada-ngada, karena menikah saja tetap bisa membuka peluang menyakiti pasangannya.
Bisa karena mis komunikasi, adanya perbedaan latar belakang, tujuan, nilai-nilai hidup dan kepentingan. Juga karena adanya godaan, baik dari dalam diri maupun dari luar. Beberapa orang juga beranggapan bahwa memiliki anak bukanlah kewajiban dalam hidup, dan lebih mudah tidak memiliki anak.