Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Childfree, Tren Tanpa Anak dan Pandangan Islam

11 Februari 2023   12:06 Diperbarui: 11 Februari 2023   12:44 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bila memiliki anak keturunan itu fitrah, lalu mengapa memilih childfre ? | pexels.com/Ryutaro Tsukata

"Pemilikan keturunan adalah hal yang alami bagi makhluk hidup, bahkan bagi hewan," ujar Buya Yahya sebagaimana yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV. Ia menjelaskan bahwa hewan pun memiliki hasrat untuk memiliki keturunan, tentu saja hal ini lebih kuat dialami oleh manusia. 

Jika hewan saja memiliki hasrat untuk memiliki keturunan, bagaimana mungkin manusia tidak memilikinya. Menurut Buya Yahya, setiap orang yang sehat secara alami akan merindukan memiliki anak. Fitrah makhluk hidup adalah untuk menginginkan atau mengharapkan adanya keturunan dan melestarikan warisan.  

Oleh karena itu, bagi mereka yang tidak memiliki anak karena fitrah mereka yang rusak, perlu mendapatkan doa dan perhatian khusus. Pemikiran kebebasan tanpa anak (childfree) menurut Buya Yahya tidak normal dan tidak sesuai dengan fitrah alami manusia. 

Oleh karena itu, mereka perlu diberikan dukungan dan doa agar dapat sembuh. Namun, Buya Yahya menekankan bahwa kita tidak perlu mempengaruhi orang lain untuk mengikuti pemikiran ini karena itu tidak sesuai dengan fitrah alami manusia.

Dalam Islam, memiliki anak dan merawat mereka adalah salah satu tugas penting bagi setiap pasangan suami-istri. Allah SWT dalam Al-Qur'an mensyari'atkan umat untuk menikah, tepatnya dalam Surat An-Nur ayat 32:

"Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antaramu, juga orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Mahaluas pemberian-Nya, Maha Mengetahui."

Anjuran ini antara lain ditujukan agar umat Muslim memiliki keturunan yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Begitu juga dalam pernikahan, tujuannya adalah melestarikan keberlangsungan jenis manusia dan melahirkan keturunan yang shalih. Alasan ini juga menjadi alasan disyari'atkannya pernikahan.

Namun, jika ada pasangan yang memiliki masalah kesehatan atau hal lain yang membuat mereka tidak dapat memiliki anak, maka hal tersebut diakui dalam Islam sebagai suatu hal yang tidak bisa dikendalikan. Dalam hal ini, mereka bisa berdoa kepada Allah agar diberikan kemudahan dan solusi lain, seperti memadukan diri dengan anak yatim, anak angkat, atau membantu keluarga lain yang membutuhkan.

Adapun alasan karena khawatir tak cukup finansial atau semisalnya ini disebabkan karena alasan yang tidak cukup kuat meyakini kasih sayang Allah SWT yang Maha Pemberi Rezeki. Padaha l Dia nyatakan dalam Surat An-Nahl ayat 72 bahwa Dialah yang menganugerahi manusia dengan sebaik-baiknya nikmat. Islam tidak menganjurkan sikap untuk memilih childfree dengan sengaja.

Menikah dan memiliki keturunan dikatakan pula sebagai fitrah manusia di dunia. Konsep memiliki keturunan sebagai tujuan dari sebuah pernikahan dapat dilihat juga pada Surat An-Nahl ayat 72 : 

"Allah menjadikan untukmu pasangan (suami atau istri) dari jenismu sendiri, dan menjadikan anak cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun