Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Childfree, Tren Tanpa Anak dan Pandangan Islam

11 Februari 2023   12:06 Diperbarui: 11 Februari 2023   12:44 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang yang memilih untuk tidak memiliki anak disebut dengan istilah "Childfree". Ini adalah pilihan yang diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari biaya hidup yang tinggi dan konsekuensinya, mental dan emosional, hingga pertimbangan over populasi. 

Beberapa orang menganggap menjadi orang tua sebagai kewajiban, namun ada juga yang memandangnya sebagai keinginan. 

Namun, tidak sedikit pula yang memilih untuk menjadi childfree karena takut menjadi orang tua yang tidak bertanggung jawab. Terlepas dari alasan, trend menjadi childfree kini semakin populer dan membuat orang mempertimbangkan ulang apakah menjadi orang tua adalah solusi untuk hidup yang lebih baik atau justru sebaliknya.

Childfree adalah istilah yang muncul sekitar tahun 1972 yang digunakan untuk mereka yang memilih tidak memiliki anak, baik melalui biologi maupun adopsi, atau mereka yang tidak mampu memiliki anak karena tidak subur. 

Tren childfree kini mulai mencuat lagi dan membuka pertanyaan mengenai pandangan Islam terhadap tren ini. Banyak alasan yang mempengaruhi seseorang untuk memilih childfree, mulai dari faktor psikologis, ekonomi, mental, personal, budaya, hingga pertimbangan over populasi.

Chilfree dan Penyebab Orang Memilih Childfree

Ada beberapa alasan yang mendasar mengapa seseorang memilih untuk menjadi childfree, seperti faktor psikologis, ekonomi, mental, personal, budaya, dan pertimbangan over populasi. 

Beberapa orang mungkin takut menjadi orang tua yang tidak bertanggung jawab, sedangkan yang lain mungkin tidak mampu memenuhi biaya hidup anak, atau merasa bahwa anak akan menghambat kesuksesan karir mereka. Ada juga yang mempertimbangkan over populasi dunia sebagai alasan untuk tidak memiliki anak.

Sebagian orang memilih childfree karena takut menjadi orang tua yang tidak bertanggung jawab dan memberikan luka pada anak. Alasan ini sebenarnya tidak tepat dan terkesan mengada-ngada, karena menikah saja tetap bisa membuka peluang menyakiti pasangannya. 

Bisa karena mis komunikasi, adanya perbedaan latar belakang, tujuan, nilai-nilai hidup dan kepentingan. Juga karena adanya godaan, baik dari dalam diri maupun dari luar. Beberapa orang juga beranggapan bahwa memiliki anak bukanlah kewajiban dalam hidup, dan lebih mudah tidak memiliki anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun