Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Transformasi Digital dan Risiko HR: Solusi Efektif untuk Pertumbuhan Bisnis

31 Januari 2023   16:56 Diperbarui: 10 Februari 2023   09:45 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengelolaan risiko HR merupakan bagian penting dari strategi bisnis dan manajemen sumber daya manusia. 

Dalam era transformasi digital dan perubahan lingkungan kerja yang cepat, prioritas dan tren HR dan Talent tahun 2023 harus dalam perspektif pengelolaan risiko yang efektif. 

Beberapa prioritas yang harus diperhatikan adalah fokus pada pengembangan dan retensi pegawai, inovasi dalam proses rekrutmen, peningkatan keterbukaan dan inklusi di lingkungan kerja, serta adaptasi dan resiliensi dalam mengatasi perubahan.

Namun sayang, praktik yang sering ditemukan di lapangan sungguh beragam dan masih menyimpan potensi risiko. Seperti misalnya, tidak sedikit pimpinan HR yang terjebak dengan baragam info tentang Trend HR di masa yang akan datang.

Namun lupa tahapan dan kematangan organisasinya ada di tahapan mana. Juga lupa, kesiapan sumber daya yang ada dalam organisasinya sekarang ini untuk meraih visi dan misinya, seperti apa.

Namun secara umum beberapa prioritas dan tren HR dan Talent tahun 2023 dalam perspektif HR Risk adalah sebagai berikut.

#1. Fokus pada pengembangan dan retensi pegawai melalui pembelajaran dan pengembangan kontinyu.

Untuk itu, organisasi harys berfokus pada meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan melalui berbagai bentuk pembelajaran dan pengembangan karir. 

Ini dilakukan untuk memastikan bahwa karyawan memiliki kesempatan untuk berkembang dan meningkatkan keterampilan mereka seiring waktu. 

Tujuannya adalah untuk menjaga karyawan tetap bergairah dan memiliki minat untuk tetap bekerja di organisasi, dan untuk memastikan bahwa organisasi memiliki tenaga kerja yang bercompeten dan siap untuk mengatasi tantangan masa depan.

Praktik yang seringkali terjadi sekarang ini adalah HR meneliti pengembangan dan retensi pegawai ini hanya berdasarkan pengamatan bagiannya saja, dan tidak menyertakan pendapat user-nya. 

Yaitu, dalam hal ini atasan langsungnya. Juga keliru karena tidak menggali lebih dalam data kualitatif dari para pegawainya langsung, baik dengan FGD maupun dengan diskusi-terstuktur dengan sample yang cukup memadai.

#2. Inovasi dalam proses rekrutmen dan perekrutan, termasuk penggunaan teknologi untuk menemukan talenta baru.

Peran HR disini haruslah memastikan bahwa organisasi harus berusaha memperbaharui dan meningkatkan proses mereka untuk mencari dan merekrut karyawan baru. 

Ini termasuk penggunaan teknologi seperti AI, machine learning, dan platform rekrutmen daring untuk membantu menemukan kandidat yang tepat dan mempercepat proses rekrutmen. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa organisasi dapat menemukan dan merekrut talenta terbaik dengan efisien dan cepat, dan untuk memastikan bahwa proses rekrutmen sesuai dengan tren dan perkembangan teknologi terkini.

#3. Peningkatan keterbukaan dan inklusi di lingkungan kerja melalui program dan kebijakan yang berfokus pada diversity, equity, dan inclusion.

Meski isu rasanya bisa gampang-gampang susah, namun tetap saja organisasi harus berusaha membuat lingkungan kerja yang lebih terbuka, inklusif, dan menerima untuk semua karyawan dengan berbagai latar belakang, identitas, dan kebutuhan. 

Ini dilakukan melalui implementasi program dan kebijakan yang berfokus pada peningkatan keragaman, kesetaraan, dan inklusi di tempat kerja. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua karyawan merasa diterima dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan sukses dalam pekerjaan mereka.

#4. Perlunya adaptasi dan resiliensi dalam mengatasi perubahan lingkungan kerja yang cepat.

Hal ini berarti bahwa organisasi harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dan tetap stabil dalam situasi dan kondisi yang berubah dan tidak pasti. 

Ini penting karena lingkungan kerja saat ini cenderung mengalami perubahan yang cepat dan drastis, seperti perkembangan teknologi, perubahan ekonomi, dan perubahan regulasi. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa organisasi dapat bertahan dan sukses dalam lingkungan yang berubah, dan untuk memastikan bahwa karyawan dan bisnis tetap produktif dan stabil meskipun situasi yang tidak pasti.

#5. Menempatkan karyawan dan kesejahteraan mereka sebagai prioritas utama melalui program perkantoran yang baik dan praktik kesehatan dan keselamatan kerja yang baik.

Di industry dan organisasi manapun, isu ini selalu muncul dan bahkan menonjol. Untuk itu organisasi perlu memprioritaskan kenyamanan dan kesejahteraan karyawan melalui tata ruang kantor dan fasilitas yang nyaman, serta melalui praktik-praktik kesehatan dan keselamatan kerja yang baik. 

Ini termasuk memastikan bahwa lingkungan kerja aman dan nyaman, memberikan akses ke fasilitas kesehatan, dan memastikan bahwa karyawan memiliki akses ke bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan. 

Tujuannya adalah untuk memastikan karyawan merasa nyaman dan sejahtera bekerja, dan untuk memastikan bahwa organisasi memiliki karyawan yang sehat dan produktif.

#6. Kemampuan untuk bekerja secara jarak jauh dan fleksibel sebagai norma baru di banyak organisasi.

Ingat, remote working itu penting. Banyak organisasi saat ini menerima dan mengakui bahwa karyawan dapat bekerja dan mencapai hasil yang baik meskipun tidak berada di tempat kerja secara fisik. 

Ini mencakup kemampuan untuk bekerja dari jarak jauh, memiliki jam kerja yang fleksibel, dan memiliki akses ke teknologi dan alat yang diperlukan untuk bekerja dari jarak jauh. 

Tujuannya adalah untuk memastikan karyawan memiliki fleksibilitas dan kenyamanan untuk bekerja, serta untuk memastikan bahwa organisasi dapat mempekerjakan talenta terbaik dari seluruh dunia dan memastikan bahwa karyawan dapat mencapai hasil yang baik meskipun tidak berada di tempat kerja secara fisik.

#7. Penggunaan data dan analitik untuk meningkatkan pengambilan keputusan HR dan Talent Management.

Organisasi menggunakan data dan analitik untuk membantu mereka membuat keputusan yang lebih tepat, cepat dan lengkap dalam mengelola sumber daya manusia dan talenta. 

Ini termasuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang karyawan, performa, dan tren industri untuk membantu menentukan strategi perekrutan, pengembangan karir, dan pembelajaran dan pengembangan. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa organisasi membuat keputusan yang lebih baik dan lebih tepat dalam mengelola sumber daya manusia dan talenta, serta untuk memastikan bahwa organisasi memiliki sumber daya manusia dan talenta yang sesuai untuk mencapai tujuannya.

#8. Fokus pada keterampilan spiritual-emosional dan kepemimpinan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan.

Organisasi menekankan pentingnya mengembangkan keterampilan spiritual dan emosional serta kepemimpinan bagi karyawannya. 

Ini termasuk memberikan pelatihan dan pendidikan untuk membantu karyawan memahami dan mengelola emosi mereka, membangun hubungan dan keterampilan komunikasi yang lebih baik, dan mengembangkan kepemimpinan. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dan kapasitas yang diperlukan untuk mencapai prestasi dan produktivitas yang lebih baik, serta untuk memastikan bahwa organisasi memiliki karyawan yang dapat mengatasi tantangan dan memimpin perubahan.

#9. Peningkatan pengalaman karyawan dan memastikan mereka merasa terlibat dan memiliki sense of belonging di organisasi.

Organisasi fokus pada meningkatkan pengalaman karyawan selama bekerja dan memastikan bahwa mereka merasa terlibat dan merasa seperti bagian dari organisasi. 

Ini termasuk meningkatkan komunikasi dan transparansi, memastikan bahwa karyawan memahami visi dan misi organisasi, dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berpartisipasi dan mengambil bagian dalam keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa karyawan merasa terlibat dan merasa seperti bagian dari organisasi, yang akan meningkatkan kinerja dan loyalitas mereka.

#10. Penerapan teknologi seperti AI dan machine learning untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi beban kerja HR dan Talent Management.

Organisasi menggunakan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan machine learning untuk membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi beban kerja dalam proses HR dan talent management. 

Ini termasuk aplikasi seperti chatbots untuk melakukan perekrutan, sistem manajemen sumber daya manusia (HRM) yang memanfaatkan teknologi AI untuk membantu dalam tugas-tugas seperti pemrosesan gaji dan pemantauan kinerja, dan analitik berbasis data untuk membantu mengambil keputusan yang lebih informatif dan efektif. 

Tujuannya adalah untuk membuat proses HR dan Talent Management lebih efisien dan mengurangi beban kerja bagi HR dan manajer talenta.

***

Dari seluruh uraian di atas, jelas sudah bahwa peran HR dalam mengelola risiko HR terlihat menjadi sangat menentukan.

Dalam era transformasi digital dan perubahan lingkungan kerja, pengelolaan risiko HR menjadi sangat penting dalam strategi bisnis dan manajemen sumber daya manusia. 

Prioritas dan tren HR dan Talent tahun 2023 harus memperhatikan aspek pengelolaan risiko yang efektif. Prioritas utama meliputi fokus pada pengembangan dan retensi pegawai, inovasi proses rekrutmen, peningkatan keterbukaan dan inklusi di lingkungan kerja, dan adaptasi dan resiliensi dalam mengatasi perubahan. 

Walaupun terdapat beberapa praktik yang masih menyimpan potensi risiko, namun prioritas dan tren ini diharapkan dapat membantu meminimalisir risiko dan memastikan organisasi memiliki SDM yang siap untuk mengatasi tantangan masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun