Kedua, kehangatan. Pastikan mereka mendapatkan rasa kasih dan sayang, setiap mereka meminta bantuan Anda. Kasih dan sayang itu juga harus terasakan saat orang tua berdua dengan mereka atau di waktu family time bersama. Untuk semua upaya ini, jelas orang tua perlu "menangani" kesulitan anak dengan ketahanan dan kreativitas. Kenapa ? Karena sesekali sikap mereka suka tak terduga, bahkan bisa menyakitkan hati.
Kata orang tua dulu sih, kita harus bersabar. Tangguh dalam kesabaran "Ya, namanya juga anak-anak...".
Ketiga, terstruktur. Biarkan anak menentukan pilihannya sendiri, selama harapannya terpenuhi.
Bimbing mereka melalui bagaimana hal-hal dapat dilakukan dengan lebih baik. Harapkan mereka untuk melakukan sesuatu, meskipun itu sulit. Biarkan anak tumbuh dengan aturan ketat, disiplin yang tinggi dan "tertruktur", tetapi anak diberikan kebebasan penuh untuk mengejar tujuan sendiri.
Keempat, mendukung. Beri dukungan penuh dan tulus untuk mereka. Kita pun sama-sama menyadari, anak-anak merupakan individu yang unik dengan pandangan dan perasaan mereka sendiri. Sebagai orang tua atau pendidik, penting untuk memberikan anak hak untuk mengekspresikan sudut pandang mereka dan menghormati privasi mereka.
Kelima, sesuai konteks dan zamannya. Pilar terakhir ini yang sangat menantang bagi para orang tua atau pendidik. Khususnya keterampilan orang tua dalam menerapkan literasi digital secara bijaksana. Digital parenting perlu diterapkan dengan baik, benar dan bijaksana sesuai kebutuhan dan masa perkembangan anak. Ini mengingatkan kita pada pesan Ali bin Abi Thalib, "Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu".
Berikan Keleluasaan Pada Proses Pembelajaran
Jangan terlalu cepat dalam membuat koreksi konstan pada tindakan atau ucapan mereka, karena ini dapat menghambat proses pembelajaran mereka. Biarkan kekeliruan yang tak sengaja dan kegagalan menjadi bagian dari proses pembelajaran, karena ini akan membantu anak-anak untuk belajar dari kesalahan mereka dan tumbuh menjadi individu yang mandiri dan tangguh.
Karena itu, pengasuhan yang bijaksana adalah kunci kesuksesan dalam mengasuh anak. Ini adalah seni menemukan keseimbangan yang tepat antara bersiap tegas dan lunak, antara disiplin ketat dan kasih sayang yang tulus. Pola pengasuhan yang sama digunakan oleh 70 orang tua dari beragam latar belakang yang telah membesarkan anak-anak yang sangat sukses adalah "pengasuhan yang penuh hormat". Hal ini berarti menetapkan standar dan aturan yang ketat serta menghormati pilihan anak-anak.
Jadi, jika Anda ingin anak Anda menjadi orang sukses, cobalah untuk memberikan dukungan moral dan finansial serta memberikan mereka kebebasan untuk mengejar passion mereka. Jangan terlalu terlibat dalam kehidupan anak Anda dan biarkan mereka menemukan jalur hidup mereka sendiri. Semua itu akan bisa mewujud bila orang tua memberikan pola pengasuhan yang penuh hormat atas dasar niat dan adab yang benar, hangat dan penuh kasih sayang, terstuktur, dan selalu mendukung di setiap tahap tumbuh kembang anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H