Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

HR & Pimpinan: Solusi Efektif Mengatasi Keengganan Anak Muda untuk WFO

15 Januari 2023   18:57 Diperbarui: 15 Januari 2023   18:58 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lucu juga melihat orang mensikapi pasca pandemi ini. Lucunya, pandemi koq disalahkan. Katanya, gara-gara pandemi kelamaan, anak muda jadi terbiasa wfh dan sudah nyaman dengan kondisi itu. Lalu, ogah ke kantor. Tak sedikit yang tak suka bekerja di kantor. Ya, jadinya mereka terbiasa WFH dan malas ke kantor. Tapi, tak menutup kemungkinan, yang malas WFO bisa saja anak muda, lalu yang tua ikut-ikutan juga  

Merubah kebiasaan atau habits sebenarnya pekerjaan yang gampang-gampang susah. Bila pimpinan atau bagian HR mengancam, maka anak muda akan "ngejat", kabur alias resign dari kantor. Anak muda sekarang, adalah tipe yang berani gonta-ganti pekerjaan. Karena, informasi lowongan pekerjaan ada dan berlimpah di dunia maya.

Sikapi dengan Bijak dan Tepat

Lalu, bagaimana cara mensikapinya ? Sikap terbaik apa yang wise atau bijak untuk mensikapi fenomena ini ?

Untuk mengatasi masalah anak muda yang sudah terlanjur nyaman dengan WFH dan enggan bekerja dengan WFO, itu ada banyak cara. Beberapa hal ini mungkin dapat dilakukan, antara lain :

1. Komunikasikan pentingnya bekerja dari kantor untuk pengembangan karier dan interaksi sosial.
2. Tetapkan aturan yang jelas dan tegas untuk WFO dan WFH, sehingga anak muda dapat memahami perbedaan dan pentingnya kedua cara bekerja tersebut.
3. Sediakan dukungan dan pelatihan yang diperlukan agar anak muda dapat menyesuaikan diri dengan WFO.
4. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi dan pengakuan atas kinerja anak muda saat bekerja di kantor.
5. Memahami dan menerima bahwa perubahan dalam cara bekerja dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman.
6. Berkoordinasi dengan anak muda untuk mencari solusi yang dapat membuat mereka merasa lebih nyaman dalam bekerja dari kantor.
7. Membuat lingkungan kerja yang menyenangkan dan mendukung agar anak muda dapat merasa lebih termotivasi untuk bekerja dari kantor.
8. Membuat fleksibilitas dalam cara bekerja agar anak muda dapat menemukan keseimbangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
9. Melakukan komunikasi yang jelas dan terbuka dengan anak muda agar dapat memahami perasaan dan kebutuhan mereka.

Bagi anak muda yang lebih suka WFH dan enggan WFO, maka HR Dept atau Human Capital Dept perlu memikirkan program atau strategi apa yang bisa dilakukan oleh yang dapat diterapkan secara langsung dan nyata.

Beberapa opsi dibawah ini, mungkin bisa dipilih dan dipertimbangkan :

1. Membuat sistem rotasi kerja yang fleksibel, sehingga anak muda dapat bekerja dari kantor sebagian waktu dan WFH sebagian waktu lainnya.
2. Membuat program pelatihan dan pengembangan karier yang diadakan di kantor, sehingga anak muda dapat merasakan manfaat bekerja dari kantor.
3. Membuat program mentoring atau coaching untuk membantu anak muda dalam mengatasi kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan WFO.
4. Membuat program komunitas atau kelompok kerja yang dapat membantu anak muda untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan rekan kerja lainnya.
5. Membuat program kesejahteraan karyawan yang dapat membuat anak muda merasa nyaman dan senang bekerja di kantor.

Ingat, Jangan Lupakan Prinsip Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun