Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mewujudkan Strategi Manajemen Risiko: Dari Teori ke Praktik

12 Januari 2023   06:32 Diperbarui: 12 Januari 2023   13:20 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manajemen Risiko Haruslah Aplikatif | Image : itprotoday.com

#3. Format dan pengemasan yang baik juga penting.

Surat, hasil survei risiko, dan informasi dari Divisi Risk Management harus dikemas dengan baik. Ini dimaksudkan agar siapa pun yang menerima informasi atau laporan dari risk management bisa dengan cepat memahami dan memutuskan tindakan yang apa harus diambil.

#4. Akses dan koordinasi yang cepat, mendalam, dan luas.

Pernahkah kamu merasa bingung saat menerima informasi yang tidak lengkap atau bahkan terdengar seperti gosip? Pasti sangat menjengkelkan bukan? 

Untuk mengklarifikasi, memverifikasi, dan memvalidasi informasi tersebut, Divisi Risk Management harus memiliki akses yang cepat, mendalam, dan luas ke dalam, dan keluar organisasi.

Di industri ritel misalnya, akses dan keterlibatan semua departemen terkait sangat diperlukan. Mulai dari IT, Maintenance, Visual Merchandise, Merchandise Departement, Loss Prevention, Security, Crisis Management, Internal Audit, Finance & Acconting, Ikatan Karyawan/Serikat Pekerja Karyawan, Hubungan Industrial, Compensation & Benefit, Training, Legal, Asuransi, Reseach & Development, Marketing & Pormotion, hingga Distribution Center.

Untuk hubungan keluar organisasi, data kontak penting harus sudah terdata, mulai dari lingkungan terkecil dari setiap kantor cabang perusahaan hingga outsourching yang menjadi pemasok barang dan jasa di kantor pusat.

Contohnya, di kantor cabang, data kontak penting kondisi darurat harus ada, mulai dari Polsek, Polres, bank, rumah sakit, pemadam kebakaran, Gegana, penyewaan gudang sementara, perusahaan ekspedisi, hingga seluruh struktur penting di lapangan. Mulai dari level supervisor sampai kepala kantor cabang dan bagian supporting di regional itu.

Key person list ini setidaknya harus diupdate setiap 6 bulan sekali, sehingga bila sewaktu-waktu dibutuhkan, bahkan pada saat libur panjang, tetap dapat dihubungi dan dimintai bantuan dan kerjasamanya.

Jadi, untuk mencegah kebingungan akibat informasi yang tidak lengkap (gosip, hoaks, rumor dan sejenisnya), divisi risk management harus memiliki akses yang cepat, mendalam, dan luas ke dalam dan keluar organisasi.

#5. Kecepatan akses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun