Bagi para pengamat hukum dan para praktisi Risk Management, banyaknya kasus besar yang menarik perhatian publik, sangat menarik untuk dijadikan studi kasus dan pelajaran.Â
Kasus-kasus ini menarik untuk dijadikan bahan refleksi pada perbaikan sistem keamanan internal pada lembaga penegak hukum atau pada Divisi Risk Management di perusahaan.
Ini hanya beberapa kasus besar di Indonesia yang menarik untuk menjadi bahan studi kasus. Antara lain, yaitu : kasus Sambo, tragedy Kanjuruhan, kasus Harun Masiku, kasus pengadaan Pesawat Garuda, kasus penipuan Koperasi Simpan Pinjam Indosurya, perkara investasi bodong Binomo, hingga perkara narkoba atas tersangka Teddy Minahasa. Di masa lalu, kita juga bisa belajar banyak dari kasus BLBI, Bank Century, Asabri, Jiwasraya, Kasus E-KTP hingga Pelindo II.
Kasus besar di Indonesia sejauh ini adalah kasus yang dikonotasikan melibatkan "orang besar", seperti pejabat tinggi, skandal politik, atau mendapat perhatian publik yang besar.Â
Kasus besar juga bisa dikonotasikan karena berdampak luas dan besar, atau merugikan negara atau publik dalam jumlah yang besar. Selain itu, kasus besar bisa juga mendapat terbentuk karena adanya sorotan petinggi negeri, atau mendapat sorotan serta liputan yang besar dari dunia luar. Pers internasional. Â
Baik kasus besar atau pun kasus kecil, senyatanya harus tetap cepat diselesaikan. Karena bila tidak, bisa menimbulkan isu yang macam-macam, liar, gaduh dan lebih jauh ada drama-drama.Â
Selain itu, bila sejak awal tidak ada ketegasan, lelet dalam proses pengungkapan, dan berlarut-larut maka akan membuat kasus kabur dan banyak menimbulkan spekulasi di masyarakat.Â
Masyarakat menjadi bingung yang kemudian muncul sejumlah spekulasi liar terkait peristiwa yang menyita perhatian publik. Lebih jauh, trust publik terhadap kepada Lembaga penegak hukum bisa menurun. Sebuah ganjaran atau pelajaran yang sangat mahal dan tidak boleh terjadi.
Sangatlah mudah difahami, bila untuk kasus tertentu masyarakat jadi tak sabar menanti. Kasus besar jadi terkesan lama, berlarut-larut dan berbelit-belit. Padahal proses hukum harus ditaati. Mulai dari pembuktian, mendengarkan saksi, menanti penuntutan, menyempaikan pembelaan, hingga eksekusi putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht).
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kasus pidana menjadi lama untuk diputuskan, di antaranya: