Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi diagnosis oleh dokter, di antaranya:
1. Kehati-hatian dalam menggunakan prosedur diagnosis.
2. Ketelitian dalam memperhatikan manifestasi klinis pasien (riwayat penyakit, tanda-tanda dan gejala penyakit).
3. Kemampuan menginterpretasikan hasil pemeriksaan laboratorium.
4. Spesifitas dan sensitifitas / akurasi dari pemeriksaan laboratorium yang tidak terlalu baik.
Kesalahan diagnosis dapat mempengaruhi pasien. Ini bisa mengakibatkan kerugian bagi pasien dari segi biaya yang besar dan waktu yang lama yang tidak sebanding dengan hasil yang diharapkan.Â
Hal ini juga dapat menyebabkan pasien yang seharusnya tidak perlu minum obat antibiotik, namun sudah terlanjur diberi. Akibatnya bisa jadi fatal, seperti kelumpuhan, kerusakan pada sistem saraf dan organ, bahkan hingga menyebabkan kematian dan tuntutan hukum.
Data di Group Clinic Jakarta menunjukkan bahwa kesalahan diagnosis sering terjadi pada pasien yang menderita asma, alergi, dan hipersensitifitas saluran cerna.Â
Data menunjukkan bahwa hampir 90% kasus over diagnosis terjadi pada pasien dengan kondisi tersebut. Alergi dapat mengganggu seluruh sistem tubuh dan memiliki banyak manifestasi klinis yang terkadang menyerupai berbagai penyakit lain.
Untuk menghindari "pengobatan yang tidak rasional" yang mungkin terjadi, beberapa pertanyaan yang dapat diajukan kepada dokter diharapkan dapat membantu kedua belah pihak.Â
Diantaranya dokter memiliki kompetensi yang memadai, dan pasien memahami keluhan kesehatannya dan penyakit yang dideritanya. Selain itu, dokter pun diharapkan dapat menangani pasien dengan tepat, misalnya dengan memperhatikan perkembangan ilmu terkini.
Bersikaplah Kritis & Aktiflah Bertanya
Untuk meminimalisir kerugian atau kesalahan diagnosis dokter, pertanyaan-pertanyaan berikut bisa kita tanyakan:
1. Apa diagnosis dokter mengenai keluhan kesehatan atau penyakit ini?
2. Apa istilah medis untuk keluhan kesehatan atau penyakit ini (agar mudah mencari informasi tentang penyakit)?
3. Apa yang terjadi dengan keluhan atau penyakit ini?
4. Apakah fungsi organ terpengaruh berlebih atau berkurang?
5. Apa masalah sebenarnya yang dihadapi?
6. Apa penyebabnya?
7. Tindakan medis apa yang akan dilakukan?
8. Apakah ada alternatif lain?
9. Apa risiko terburuk yang mungkin terjadi selama pengobatan?
10. Apa yang harus saya lakukan dan mengapa harus demikian?
11. Kapan harus cemas, harus kontrol, dan harus rawat inap?
12. Pola hidup dan pantangan apa yang harus saya jalani setelah berobat?
13. Bila saya membutuhkan pendapat kedua, kemana saya harus bertanya?