Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sampai Kapan Isu LGBT Akan Berakhir?

5 Desember 2022   11:49 Diperbarui: 5 Desember 2022   12:10 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: kupastuntas.com

LGBT bertentangan dengan agama dan Pancasila

Karena semakin banyaknya perilaku menyimpang ini, kini miris rasanya tak sedikit pihak yang memandang LBGT sebagai normal, bukan abnormal. Sayang, masih ada pihak yang membela LGBT. Atas nama kebebasan, toleransi, keragaman, demokrasi, dan HAM, keberadaan kaum LBBT ini kian mengkhawatirkan saja.

Namun sejatinya, perilaku LGBT sangat bertentangan dengan ajaran agama apa pun dan Pancasila. Khususnya bagi bangsa yang berlandaskan religiusitas yang tercermin dan dinyatakan secara jelas dan tegas dalam sila pertama Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Perilaku atau orientasi seksual LGBT adalah orientasi menyimpang. Karena orientasi seksual yang benar menurut agama adalah heteroseksual. Lebih jauh, LGBT ini jelas bertentangan dengan norma masyarakat, agama, dan UU Perkawinan

Moral Bangsa Harus Diselamatkan

Banyak pihak yang berharap, bahwa seyogyanya jangan pernah memaksakan nilai-nilai yang bertentangan dengan moral bangsa ada di bangsa ini. Namun, jangan pula mereka menjadi korban kekerasan di lingkungannya, namun dibantu kesembuhannya. Termasuk didalamnya, pelayanan kesehatan bagi LGBT seharusnya lebih mendapatkan prioritas, karena mereka berisiko penyakit menular seperti HIV.

Logika sehat pun rasanya menegaskan, bahwa LGBT sudah seharusnya tidak dilegalkan atau dianggap normal. Justrum cara terbaik melindunginya adalah dengan menyembuhkannya dan memulihkannya dengan berbagai program dan upaya lintas sektoral. Termasuk didalamnya menyediakan akses yang memadai bagi layanan kesehatan jiwa, mendiskusikan hak asasi manusia, termasuk memajukan dan menyembuhkan hak orang-orang LGBTQI+.

Angapan diatas ini penting, karena semua itu didasari bahwa kesejatian senyatanya adalah fitrah manusia. Karena itu, perlu diluruskan kepada semua pihak bahwa perilaku mereka harus dikembalikan pada fitrahnya. Yaitu agar menjadi pria jantan, berwibawa dan sejati, atau perempuan anggun, bermartabat dan sejati.

Lalu, Solusi Terbaik Apa Yang Harus Diambil?

Dalam tataran pribadi, setiap warga wajib menjaga pergaulan yang baik. Dalam lingkup pendidikan, kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT perlu terus didengungkan. 

Penyuluhan dan siraman rohani oleh para pemuka agama juga perlu lebih intens dilakukan. Sedang dalam lingkup kebijakan, negara harus tegas dan jelas menunjukkan perannya dalam advokasi kebijakan berkait LGBT ini. Termasuk didalamnya pembatasan ketat pada akses pornografi dan aturan pornografi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun