Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Worklife

"Siap, Saya Bukan Anjing Penjaga!"

19 November 2022   09:36 Diperbarui: 23 November 2022   07:06 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siap Pak, akan saya kerjakan, karena saya bukan anjing penjaga!" katanya penuh semangat.

Jleb. Kini, giliran Sang Regman yang kaget. Kata-katanya diucap-ulang. Namun, ia tersenyum sumringah dan cerah. Beliau menjawab pendek.

"Bagus... Saya pamit dulu ya, dan jangan sungkan-sungkan kalau penting dan mendesak, telepon saya kapan saja ya mas..."

Sesaat Sang Regman mau melangkah pamit, Manajer Muda itu baru sadar. Ia belum menyuguhi apa pun pada atasanya.

"Pak, mohon maaf sebentar Pak. Sejak bapak datang, bapak belum minum. Kita ngopi dulu ya Pak..."

"Mohon maaf, saya buru-buru. Tak apa, lain kali aja ya," katanya sambil merangkul pundak bawahannya itu. Sang Manajer Muda baru ingat, itu hari Kamis. Hari dimana beliau selalu disiplin menjalankan puasa Senin-Kamisnya.

"Baiklah kalau begitu Pak. Doakan saya & team, bisa cepat selesaikan ini. Ya, saya akan bekerja lebih bersungguh-sungguh, dan lebih serius lagi. Team saya akan bekerja lebih efektif lagi. Ini janji saya. Karena saya bukan anjing penjaga".

Mereka pun tertawa lepas bersama. Keduanya sudah satu hati, satu chemistry. Karena bila segala suatu sudah satu visi, maka urusan strategi In Syaa Allah tidak akan sulit lagi. Dan urusan teknis, akan selesai dalam hitungan menit.

Insight Bagi Praktisi HR

Bagi orang yang merasa sebagai praktisi HR, analogi dari di atas yang menggunakan istilah "watchdog" mungkin saja dirasakan sangat mengerikan, sadis, dan kurang pas kata-kata yang dipilih.

Alasannya, karena mereka sedang berjuang untuk lebih menunjung tinggi martabat pekerja dengan istilah "Talent" maupun "People". Juga seperti istilah karyawan yang dapat ditujukan untuk menggantikan istilah kuli, kacung, buruh atau pegawai. Atau penggunaan istilah lain yang pada intinya harus dapat lebih dirasakan sebagai pendelakan yang lebih humanis, menjungjung martabat, dan lebih memberdayakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun