Hanya saja, agar semua kata terekam dalam "keabadian", maka akan lebih bernilai rasanya bila disampaikan dalam sebuah buku, atau platform blogging seperti ini.
Menjadi penulis, tentu saja berbeda dengan blogger. Karena untuk menjadi blogger dibutuhkan kemampuan yang konsisten untuk memposting tulisannya di dunia maya. Karena itu, untuk menjadi blogger dibutuhkan kemampuan untuk mengenal teknologi tulis menulis. Menulis di platform wordpress.com, di kompasiana.com, tentu saja akan berbeda bila kita menulis di medium.com, atau pun di media lainnya.
Akhirnya, sejauh pengalaman saya menulis di berbagai platform, saya temukan setidaknya ada 8 pembeda antara penulis biasa dengan penulis pembelajar saat ia menulis.
#1. Bagi Orang Biasa, menulis itu sulit. Katanya diperlukan bakat khusus untuk menulis. Sebaliknya, yang diperlukan bagi Penulis Pembelajar untuk menulis hanyalah kesungguhan untuk mencoba dan memulainya. Ya, tuliskan saja dan biarkanlah saja ide itu mengalir ke samudra makna...
#2. Orang Biasa berkeyakinan, tidak semua orang bisa menulis. Sementara Penulis Pembelajar punya prinsip, dibutuhkan keberanian mulai menulis untuk jadi penulis. Menulis bukan hal yang sulit dilakukan. Coba saja untuk menumpahkan ide di kepala kepada tulisan (dengan isi jiwa dan keimanan). Itu saja. Sederhana, koq !
#3. Bila Orang Biasa menulis, mereka mengupayakannya agar pembaca senang, kagum dan buku-nya best seller. Sementara Penulis Pembelajar bila menulis, mengupayakan agar pada pembacanya terinspirasi, menyadar ifitrahnya, mensyukuri karunia-Nya, kreatif dan bertekad mengupayakan perubahan diri dan beraksi : mengubah keadaan.
#4. Orang Biasa mudah terhanyut dan merasa kagum pada apa yang dipaparkan penulis terkenal. Sementara Penulis Pembelajar merasa bersyukur, ada penulis yang menuliskan percikan karunia-Nya dan memberikannya kedalaman makna.
#5. Orang Biasa meyakini, ide bisa datang tak diundang kapan saja setiap saat. Penulis Pembelajar justru tertantang -- menjadi suatu keasyikan tersendiri -- saat mencari, menemukan dan menggali ide itu sendiri. Untuk itu, diperlukan semangat dan jiwa petualangan !
#6. Orang Biasa senang mengajarkan bagaimana menulis ikhtisar riwayat hidup / resume yang baik. Sedang Penulis Pembelajar mengajarkan bagaimana membuat rencana tertulis (road map, blueprint, proposal yang menjual) untuk pengembangan profesi, karir, bisnis dan investasi.
#7. Bagi Orang Biasa, menulis fiksi adalah mengarang dengan khayalan, agar mampu menghibur pembacanya. Tidak begitu bagi Penulis Pembelajar. Menulis fiksi itu perlu berpikir serius, punya tanggungjawab moral, memberikan pencerahan bagi pembacanya, dan karena itu harus cerdas.
Intinya, dalam bahasan ini, kita akan mendapat perolehan (ilmu, inspirasi, fasilitas, dukungan, motivasi, manfaatnyata) dan pendapatan (finansial, material, uang), bila kita menanamkan pembelajaran, kearifan, pengetahuan, i'tibar dan adab. Ringkasnya : Tanamlah learning, kau 'kan dapat earning !