Membangun networking, menguatkan silaturahmi, dan menikmati persahabatan, adalah kebutuhan penting dan terdalam sepanjang jaman. Umur semakin bertambah, kesibukan bisa terus menerus berubah, dan waktu luang semakin sulit dipertemukan bahkan dengan keluarga dan sahabat-sahabat dekat kita sekalipun.Â
Di sisi lain, nilai-nilai kehidupan, prinsip kerja, dan prioritas kebutuhan hidup pun juga bisa berubah. Karena itu, dibutuhkan aturan emas yang bisa kita nikmati sepanjang jaman dalam berinteraksi sosial dalam keseharian dan profesi pekerjaan.
Beragam nasihat dan sejumlah referensi sudah saya baca. Makin banyak membaca dan menelusurinya, rasanya justru membuat saya semakin kurang dan ingin terus mendalaminya. Namun, ijinkan saya disini sedikit berbagi dari sebuah catatan lama tahun 2003 yang senyatanya, rasanya masih relevan untuk diterapkan di kehidupan sekarang. Baik itu untuk networking, maupun untuk silaruhmi dan persahabatan. Baik secara offline, maupun secara online. Semua sama, yaitu dibutuhkan sebuah hubungan yang tulus, mencerdaskan, dan menginspirasikan bagi kita.
Baik, sekarang mari kita bahas ya satu persatu 9 Aturan Emas Membangun Networking, Silaturahmi dan Persahabatan yang tulus, membawa bahagia, dan bermakna buat sesama.
#1. Landasi Dengan 9T dan Kuatkan Dengan 6T
Aturan pertama membangun networking, silaturahmi dan persahabatan, harus dimulai dengan memenuhi 9 unsur ini : Taaruf (saling mengenal), Taraahum (saling mengashihi), Tanaasuh (saling menasehati), Ta'awun / Tadhawun (tolong menolong), Ta'aluf (saling menyayangi), Tasamuh (toleransi), Tafahum (saling memahami), Tawadhu' (rendah hati) dan Tadhhiah (pengorbanan).
Kesembilan T ini lalu dikuatkan dengan "6 T", yaitu : Takwa, Tobat, Tawaqal, Ta'bud (ibadah), Tafaqur (berpikir), dan Ta'allum (menuntut ilmu).
Caranya ? Ikuiti aturan emas ke-2 ini :
#2. Penuhi 10 Prinsip Hubungan Antar Manusia
Kesepuluh prinsip ini saya dapatkan dari Dale Carnegie. Prinsip pertama dibawah ini akan jadi landasan dan prasyarat bagi prinsip kedua. Dengan kata lain, prinsip kedua tidak bisa dijalankan dengan baik, bila prinsip pertama tidak dapat dipenuhi. Jadi, setiap prinsip dibawah ini secara urut akan menjadi landasan dan prasyarat bagi prinsip-prinsip lain berikutnya.
1. Hindari sikap Salahkan - Omeli - Kritik (SOK), atau merasa superior. Ingat, diatas langit ada langit.
2. Beri penghargaan, apresiasi dan terima sebagaimana adanya.
3. Beri motivasi yang luhur dan tantang untuk lebih baik lagi.
4. Dengarkan dan simak : isi, esensi, dan manfaat apa yang akan diperoleh.
5. Biarkan orang lain lebih banyak berungkap, berekspresi dan berbicara lebih banyak, serta biarkan orang beryutur kata lepas leluasa mengungkapkannya.
6. Perhatikan dengan tulus, dan fokus. Orang yang diperhatikan dengan sungguh-sungguh, fokus dan tulus, maka ia akan merasa penting dan berarti.
7. Sebut namanya berulang-ulang dengan panggilan terakrabnya, karena nama diri adalah panggilan terindah di dunia ini.
8. Lihat dari kacamantanya : niat, minat, latar belakang pendidikan, budaya, pengetahuan dan wawasan, serta kebutuhannya.
9. Layani 120% : penuhi melebihi apa yang diharapkan.
10. Action : lakukan sekarang juga semua prinsip diatas.
#3. Jadilah Pribadi Yang Dirindukan Dan Dibutuhkan
Bukan dirindukan, atau dibutuhkan. Kata "dan" itu wajib. Dirindukan kehangatan senyum dan kebaikan hatinya, dan dibutuhkan ilmu, wawasan, nasihat, pengalaman dan kompetensinya.
#4. Fahami, baru dipahami
Jangan terbalik, jangan egoistik. Fahami orang lain terlebih dahulu dengan sikap empatik, "lihat dari kacamatanya", In Syaa Allah pada akhirnya kita akan juga dapat dipahami. Memahami itu memberi, dipahami itu diberi. Bukankah tangan diatas memberi (memahami) itu lebih baik dari pada diberi (dipahami) ?
#5. Deep Respect, Impresif dan Ekspresif
Rasa hormat, respek kepada orang lain, itu harus tulus. Hangat, dekat, dan terasa keberadaannya. Bukan semata hubungan formalitas, basa-basi, business to business, dan fungsional semata. Namun ada sisi humanis yang bisa disentuh, dan menimbulkan kehangatan dan kerinduan sebagaimana nilai persahabatan dan kekeluargaan.
#6. Jadikan Setiap Orang Itu "PenTiL BeCa"
Orang PENting, berarTI, kita Loyal kepadanya, dan selalu memBEri kesempatan untuk menCApai aktualisasi dan impiannya yang luhur, mulia dan bermakna.
#7. Hamburkan "MaMa TeSi Mohon ToMat"
Tujuh kata emas adi layanan ini, juga bisa jadi 7 kata hablum minnannas. MaMa TeSi Mohon ToMat adalah singkatan dari kata Mari, Maaf, Terimakasih, Silakan, Mohon, Tolong dan Selamat. Terbukti, orang-orang yang adabnya tinggi, rendah hati, dan punya intelektual yang tinggi, seringkali kita mendapatkan dan menghamburkan 7 kata emas ini.
#8. Jaga dan Kembanghkan Nilai Silaturahmi
Bisa kirim salam dan pertanyaan : "Apa kabar ? Bagaimana, keluarga sehat semua ?", ngopi bareng, maksi (makan siang) bareng, hingga reuni. Ucapan saat hari raya, minta didoakan saat akan melakukan ibadah atau perjalanan jauh, hingga memberikan ucapan apresiasi saat harapan atau impiannya tercapai. Itu juga bisa.
Sebenarnya, banyak cara untuk menjaga silaturahmi. Sahabat saya, suka berbagi buku. Sahabat dari istri saya, ada yang memberinya baju. Kalau di grup medsos, tak jarang semua info yang dirasakan bermanfaat, tumplek blek ada di grup. Penuh sudah dengan beragam info yang kadang tak fokus isinya. Mulai dari tips and trick, hingga guyonan, anekdot dan isu politik
Saat silaturahmi temu darat offline, pastikan kita bisa datang tepat waktu, janji dipenuhi, jabat erat dan dekap, dan biarkan ia merasa dekat dan hangat, senyum dengan gigi yang terlihat, ngobrol dengan bahu yang sejajar, mata mengunci matanya, dan semua hak-haknya terpenuhi. Bagus juga bila ada keleluasaan rezeki, bawa juga oleh-oleh atau buah tangan lainnya.
#9. Doakan
Doakan di depannya, dan doakan di belakangnya.
Kesembilan prinsip ini, senyatanya mudah kita tulis dengan beragam cara dan sudut pandang lain. Namun pada praktiknya sadarilah bahwa itu tidaklah mudah. Sulit ? Mungkin ya ! Namun sulit beukan berarti tidak bisa. Dengan kata lain, sembilan aturan emas ini juga sangat baik dan efektif untuk menjaga & membangun networking, silaturahmi dan persahabatan yang benar, berkualitas & bermakna. Yap, aturan emasnya sudah diberikan, tinggal sekarang mari bersama-sama kita biasakan dalam hidup dan kehidupan keseharian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI