Karena itu, mari kita tuliskan impian-impian itu serinci mungkin, sedetail mungkin, sehingga kita akan mendapat capaian dan lompatan-lompatan gemilang jauh diatas harapan yang kita inginkan. Bila ada gambar, tempelkan gambar itu pada impian-impian kita sebabagi penyemangat. Juga kata-kata hebat (magic word, quotes, atau petikan kitab suci) untuk menyemangati. Karena, kalau bukan kita sendiri yang menyemangi, lalu siapa lagi ?
Cara ini diyakini oleh banyak trainer, coach dan psikolog terbukti manjur, cukup efektif, dan joss beneran ! Artinya, saat kita melihat arah hidup kita untuk hidup "sehat-sukses-mulia" menjadi jelas, maka segalanya relatif akan lebih terarah. Bahkan kita akan dibantu penghuni langit untuk menggapainya jauh lebih mudah, sederhana, dan lebih cepat.
Tuhan telah menciptakan kita dengan amat sangat spesial, unik dan tak ada satu pun yang punya pengalaman persis seperti diri kita sendiri. Karenanya, kita bersyukur atas karunia dan limpahan rahmat ini. Sekarang, mari kita rancang pengalaman luar biasa apa yang akan kita ciptakan di masa depan ? Karena, kalau Tuhan telah menciptakan kita sangat spesial, kenapa kita tidak menyukurinya dengan bertekad dan berbuat untuk jadi lebih spesial !
Sebuah riset menarik selama 10 tahun penelitian atas lulusan MBA di Harvard Business School, pernah menyampaikan bahwa :
* 3% lulusan sekolah bisnis yang memiliki rencana hidup yang jelas, spesifik dan tertulis, memilki penghasilan rata-rata 10 kali lipat dibandingkan 97% lulusan lain.
* 13% lulusan lain yang memiliki rencana hidup yang jelas, spesifik, tetapi tidak tertulis, memiliki income rata2 dua kali lipat dibandingkan 84% lulusan yang belum memiliki dan menyusun rencana hidupnya
Pertanyaannya sekarang, sudahkah kita menuliskan Impian Sehat-Sukses-Mulia itu ? Dalam berbagai kesempatan, saya sering menantang mereka untuk menuliskan 99 Impian Sehat-Sukses-Mulia pada para peserta training.
Lalu, mengapa angkanya 99, tidak 70 ? Saya kira itu angka yang bagus ya. Angka yang sama dengan 99 nama Allah Tuhan Semesta Alam, sehingga dengan menuliskan 99 impian itu diharapkan dapat memberikan kebaikan dan keberlimpahan Tuhan. Menuliskan lebih dari 99 juga boleh. Malah salah satu insan pembelajar yang kini tinggal di negara maju pernah menuliskannya dengan 101 impian. Kejutannya, banyak dari impiannya itu sudah ia raih tanpa ia sadari.
Ya, dengan menuliskan 99 impian itu, justru akan sedikit memaksa kita untuk bekerja lebih cerdas dan bekerja lebih keras untuk mewujudkan semua impian itu. Termasuk didalamnya, impian waktu kita kecil yang mungkin masih tersimpan di hati dan ingin mewujudkannya kini atau nanti di sisa kehidupan kita. Baik impian berupa perwujudan fisik finansial, kesehatan, pendidikan, hobi, keluarga, pengembangan karir, kontribusi sosial, hingga spiritual.
Tak jarang bahkan seringkali, para peserta yang sungguh-sungguh serius mengerjakan pe-er ini terhenyak, dan punya perspektif yang berbeda dan lebih tercerahkan setelah menuliskannya.
Lalu, bila kita sudah menuliskannya, silakan dibaca ulang impian itu. Kerjakan dengan sungguh-sungguh, dan serius. In Syaa Allah, manfaat terbesar dari impian itu adalah bila kita memulainya dengan doa, dan menuliskannya dengan TULISAN TANGAN kita. Untuk kita, untuk keluarga kita, dan untuk orang-orang yang kita cintai.