Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Riset Harvard Business School Vs Prinsip "Hidup Itu seperti Air Mengalir"

22 Oktober 2022   08:09 Diperbarui: 24 Oktober 2022   05:39 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benarkah bahwa hidup ini seperti air yang mengalir ? Mari kita simak ungkapan populer yang banyak beredar di masyarakat ini :

"Jalanilah hidup ini seperti air mengalir. Tetaplah mengalir meski ada rintangan, halangan, dan sampah-sampah kecil yang dibuang orang ke air. Lalu, tetap berbaurlah dengan air kotor yang meski itu mencemari, namun hidup harus tetap membersihkannya. Dan bila ada palang pintu atau halangan menghadang, tetaplah terobos agar bisa terus mengalir"

Ungkapan diatas, sungguh bagi saya membingungkan. Pertanyaannya sekarang : Benarkah hidup itu seperti air mengalir ? Ngak salah tuh ? Coba pikir ulang !

Sahabat saya pernah menyentil bahwa bila kita berprinsip bahwa hidup itu seperti air, maka kemungkinan kita ini sampah. Wah ! Atau, bisa juga kita ini seperti hal yang tak berguna yang terbawa arus dan harus siap dibawa kemana-mana.

Hm, pikir-pikir ada benarnya juga. Namun menurut hemat saya, janganlah diasosiasikan bahwa hidup ini seperti air yang mengalir. Ntar kalau bermuara ke got, atau comberan gimana ? Kan berabe ya !

Mending hidup itu dirancang dengan baik. Direncanakan di sisa hidup kita, ditulis dan "diseimbangkan" dengan tujuan-tujuan hidup yang lain. Juga diseimbangkan dengan peran-peran kita yang lain.

Caranya, ya dituliskan saja, seperti kita menuliskan 99 Impian Luhur dan Mulia untuk Hidup Sehat, Sukses dan Mulia. Atau prinsip yang lebih lengkap : Sehat - Sukses - Sejahtera - Bahagia - Mulia - Bermakna. Atau apa pun yang sesuai core values kita. Aplikasinya bisa untuk jangka pendek, bisa jangka menengah, dan juga bisa jangka panjang. Terserah, kita enak dan nyamannya seperti apa. Yang jelas, saat kita menuliskannya dengan TULISAN TANGAN, bisa jadi itu akan jadi takdir dan suratan baik untuk kita.

Saran saya, tuliskan tujuan hidup itu di waktu yang nyaman untuk kualitas hidup kita di masa yang akan datang. Untuk satu tahun kedepan, plus juga lengkapi untuk tujuan jangka menengah dan jangka panjang kita. Terserah formatnya seperti apa. Bebas. Yang penting kita menuliskannya.

Pernah, ada yang bertanya : Mengapa impian hidup itu harus ditulis tangan ? Jawabnya, orang yang menuliskan impian hidup yang luhur, mulia dan bermakna, akan lebih besar kemungkinan tercapainya dibandingkan dengan mengetikannya di noted atau word pada laptop atau pun smartphne. Itu bisa terjadi, karena makin banyak indera yang dirangsang, maka akan makin mudah menyerap di alam bawah sadar. Tulisan tangan juga lebih terpersonalisasi dibandingkan dengan tulisan dengan computer atau pun gadget.  

Prinsip ini yang saya dapatkan saat belajar psikosibernetika belasan tahun yang lalu. Maxwell Maltz seorang ahli citra diri seseorang yang mengarah ke kehidupan yang lebih sukses dan memuaskan, pernah mengatakan bahwa Psycho-Cybernetics mutakhir adalah Ilmu pengetahuan yang orisinil tentang pengembangan diri dan sukses, yang telah mengubah kehidupan ratusan juta orang. Apalagi sekarang, dengan berkembangnya NLP, NAC (Neuro Associative Conditioning), dan lain sebagainya, puncak kinerja orang bahkan team bisa dilejitkan jauh lebih baik.

Karena itu, mari kita tuliskan impian-impian itu serinci mungkin, sedetail mungkin, sehingga kita akan mendapat capaian dan lompatan-lompatan gemilang jauh diatas harapan yang kita inginkan. Bila ada gambar, tempelkan gambar itu pada impian-impian kita sebabagi penyemangat. Juga kata-kata hebat (magic word, quotes, atau petikan kitab suci) untuk menyemangati. Karena, kalau bukan kita sendiri yang menyemangi, lalu siapa lagi ?

Cara ini diyakini oleh banyak trainer, coach dan psikolog terbukti manjur, cukup efektif, dan joss beneran ! Artinya, saat kita melihat arah hidup kita untuk hidup "sehat-sukses-mulia" menjadi jelas, maka segalanya relatif akan lebih terarah. Bahkan kita akan dibantu penghuni langit untuk menggapainya jauh lebih mudah, sederhana, dan lebih cepat.

Tuhan telah menciptakan kita dengan amat sangat spesial, unik dan tak ada satu pun yang punya pengalaman persis seperti diri kita sendiri. Karenanya, kita bersyukur atas karunia dan limpahan rahmat ini. Sekarang, mari kita rancang pengalaman luar biasa apa yang akan kita ciptakan di masa depan ? Karena, kalau Tuhan telah menciptakan kita sangat spesial, kenapa kita tidak menyukurinya dengan bertekad dan berbuat untuk jadi lebih spesial !

Sebuah riset menarik selama 10 tahun penelitian atas lulusan MBA di Harvard Business School, pernah menyampaikan bahwa :

*  3% lulusan sekolah bisnis yang memiliki rencana hidup yang jelas, spesifik dan tertulis, memilki penghasilan rata-rata 10 kali lipat dibandingkan 97% lulusan lain.

*  13% lulusan lain yang memiliki rencana hidup yang jelas, spesifik, tetapi tidak tertulis, memiliki income rata2 dua kali lipat dibandingkan 84% lulusan yang belum memiliki dan menyusun rencana hidupnya   

Pertanyaannya sekarang, sudahkah kita menuliskan Impian Sehat-Sukses-Mulia itu ? Dalam berbagai kesempatan, saya sering menantang mereka untuk menuliskan 99 Impian Sehat-Sukses-Mulia pada para peserta training.

Lalu, mengapa angkanya 99, tidak 70 ? Saya kira itu angka yang bagus ya. Angka yang sama dengan 99 nama Allah Tuhan Semesta Alam, sehingga dengan menuliskan 99 impian itu diharapkan dapat memberikan kebaikan dan keberlimpahan Tuhan. Menuliskan lebih dari 99 juga boleh. Malah salah satu insan pembelajar yang kini tinggal di negara maju pernah menuliskannya dengan 101 impian. Kejutannya, banyak dari impiannya itu sudah ia raih tanpa ia sadari.

Ya, dengan menuliskan 99 impian itu, justru akan sedikit memaksa kita untuk  bekerja lebih cerdas dan bekerja lebih keras untuk mewujudkan semua impian itu. Termasuk didalamnya, impian waktu kita kecil yang mungkin masih tersimpan di hati dan ingin mewujudkannya kini atau nanti di sisa kehidupan kita. Baik impian berupa perwujudan fisik finansial, kesehatan, pendidikan, hobi, keluarga, pengembangan karir, kontribusi sosial, hingga spiritual.

Tak jarang bahkan seringkali, para peserta yang sungguh-sungguh serius mengerjakan pe-er ini terhenyak, dan punya perspektif yang berbeda dan lebih tercerahkan setelah menuliskannya.

Lalu, bila kita sudah menuliskannya, silakan dibaca ulang impian itu. Kerjakan dengan sungguh-sungguh, dan serius. In Syaa Allah, manfaat terbesar dari impian itu adalah bila kita memulainya dengan doa, dan menuliskannya dengan TULISAN TANGAN kita. Untuk kita, untuk keluarga kita, dan untuk orang-orang yang kita cintai.

Jadi, masihkah mau berpegangan dengan prinsip bahwa hidup ini seperti air yang mengalir ?   

Hidup dan kehidupan kita, kitalah yang memilih dan menentukannya ! Persis seperti orang saat menyanyikan lagu Abba :

I Have a Dream, a song to sing

To help me cope, with anything

If you see the wonder, of a fairy tale

You can take the future, even if you fail

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun