Mohon tunggu...
Agung Hidayat
Agung Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Orang pinggiran.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Januari Sore di Bawah Halte Siliwangi

1 Mei 2015   19:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:28 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hmm, ternyata tetap keras kepala juga soal karir dalam pekerjaan”. Tukas Mayang sembari menatapku dan menurunkan kerudungnya melingkar di leher hingga melingkar sepertiscarf,tampak begitu anggun.

Hehe,Bukan keras kepala tapi ideologis, May”. Aku dekatkan wajahku ke tempat Mayang duduk yang dipisah satu kursi plastik halte sambil menata senyum karena aku bukan orang keras kepala seperti yang dulu Dia katakan ketika terjadi miskomunikasi sewaktu kita masih bersama.

“Beda, May”. Sedikit ku tekankan suaraku.

“Iyah,beda……percaya aku, Dan” Ledeknya padaku

“Kamukanjuga penggemar tulisan-tulisan fiksi dan puisi-puisi tulisantho, May?”. Candaku menyelidik.

Halah, itu kan dulutho yo,Dannn…Dan”. Bela Mayang seperti tak ingin mengungkapkan itu.

Aku tahu yang dikatakan May baru saja bohong, itu terlihat dari air mukanya saat beralasan,tapi aku tak berani untuk mengaku yang bisa mengingatkan masa lalu anatara Aku dan Mayang dan aku tak mau itu terjadi, Lagian dia juga sudah berkeluarga.

“Eh, tapi aku masih ingat satu tulisanmu yang paling aku sukaloh

“Oh, ya ?” Aku begitu penasaran.

“Jika asmara tak pernah mengajakmu ke dunia nyata, ingatlah kedua kakimu menjejak bumi….”.

“….. Tapi aku memiliki dua tangan yang akan bercerita padamu tentang kebahagiaan ditiap harinya serta lengan itu adalah tempatmu merebah dibawah malam”. Selaku menyambung kutipan kata-kata yang sering aku ucapkan pada Mayang saat kita bersama. Entah apa yang mengembirakan dari Aku dan Mayang hingga tersenyum sendiri setelah mengucap kata itu, Aku tak menyangka kata-kata itu masih dia ingat dengan baik. Sungguh, aku begitu tak menyangka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun