Mohon tunggu...
Agung Mabruri
Agung Mabruri Mohon Tunggu... pegawai negeri -

petani ikan yang sedang belajar jadi ayah yang baik bagi keempat putrinya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Wagiran, Lulusan SMP yang Pernah Mengajar di UGM

14 Agustus 2013   13:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:19 4614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai wakil ketua FSP yang membidangi teknologi budidaya dan litbang, kesibukan Wagiran bertambah padat. Secara rutin beliau harus memberikan bimbingan kepada 120 pokdakan yang bergabung di FSP. Terlebih saat beliau pada tahun 2010 ditunjuk FSP menjadi manajer pemberdayaan masyarakat miskin melalui sektor perikanan yang mengelola dana bantuan dari Pemerintah DIY sebesar 2,5 milyar. Dana bantuan tersebut dengan manajemen yang tertata baik sampai saat ini masih bergulir bagi masyarakat miskin. Bahkan, seperti sering disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan anggota DPRD DIY, FSP dapat menjadi percontohan bagi kelompok masyarakat yang menerima bantuan pemberdayaan masyarakat dari pemerintah. Manajemen bantuan yang dikomadani Wagiran tersebut juga mendapatkan penilaian bagus dan tidak ada pelanggaran dari BPK.

[caption id="attachment_272258" align="aligncenter" width="520" caption="Berita di SKH Kedaulatan Rakyat (doc. kliping pribadi)"]

1376456609899121118
1376456609899121118
[/caption]

Kesuksesannya dalam budidaya ikan dan memberdayakan masyarakat melalui sektor perikanan diapresiasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, dengan diangkatnya Wagiran sebagai Penyuluh Perikanan Swadaya DIY. Bahkan, penerbit Agro Media Pustaka tertarik untuk menerbitkan kiat suksesnya dalam budidaya ikan. Buku tulisan beliau yang berjudul "Kiat Sukses Budidaya Gurami di Kolam Terpal" terbitan Agro Media Pustaka (2010) telah dicetak ulang tiga kali. Apresiasi juga diberikan pihak perbankan dalam hal kemudahan pemberian kredit bagi sektor perikanan, yang sebelumnya terkenal sulit untuk memberika kredit di sektor perikanan. Fasilitas kredit murah dari bank juga diperoleh, yang tidak hanya dimanfaatkan beliau semata namun juga dapat diakses pembudidaya ikan binaannya dengan rekomendasi beliau.

Pemilik 150 kolam terpal ukuran 4 m x 8 m ini berkeyakinan dunia perikanan tidak akan pernah mati.  Peluang usaha di sektor ini masih terbuka lebar, terlebih saat ini masyarakat sudah mulai gemar mengkonsumsi ikan. Masyarakat yang ingin memenuhi gizi keluarga dan menambah penghasilan dapat melirik usaha ini, sebab budidaya ikan model kolam terpal tidak membutuhkan lahan yang luas, air mengalir, dan ketersediaan waktu yang banyak. Sebagai gambaran untuk  3-4 kolam ukuran 4 m x 8 m hanya dibutuhkan waktu 30 - 45 menit tiap hari untuk merawatnya.

Wagiran, pria sederhana dan bersahaja dengan 2 putra, telah menetapkan hatinya untuk berkhidmat memberdayakan masyarakat melalui sektor perikanan. Beliau ingin menebus masa lalunya yang kelam menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun