Desa Poncosari merupakan bagian dari wilayah administatif Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dengan latar geografinya didominasi oleh wilayah pesisir, terdapat tiga pantai di sepanjang Poncosari yakni pantai Baru, Pandansimo, dan Kwaru.Â
Akan tetapi dari ketiga pantai tersebut hanya pantai Baru yang dapat menarik banyak wisatawan. Sebab selain kondisi pantai yang bersih, di kawasan pantai Baru menjadi pusat pengembangan energi terbarukan berupa pembangkit listrik hibrid dan biogas. Desa Poncosari merupakan desa dengan label desa wisata berbasis energi terbarukan.
Upaya masyarakat setempat untuk mendapatakan sumber energi terbarukan sebagai proses diversifikasi serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fossil berujung pada pengembangan pembangkit listrik hibrid(pengambungan kincir angin dan panel surya) serta biogas.
Biogas merupakan pengembangan energi terbarukan yang bersumber pada kotoran, baik ternak maupun manusia, proses fermentasi menggunakan bakteri menjadi fase penting untuk mengubah limbah kotoran menjadi energi.Â
Disamping mengurai limbah ternak, proses pembuatan biogas juga menghasilkan produk sampingan seperti pupuk dan pakan ternak. Pengembangan biogas di Desa Poncosari bermula dari inisiatif warga pada medio tahun 2012, kemudian usulan tersebut difasilitasi oleh kementrian lingkungan hidup dengan memberikan bantuan digester(alat tampung kotoran ternak).Â
Melihat banyaknya hewan ternak(sapi) milik warga setempat serta limbah kotoran yang dihasilkan maka warga berinisiasi untuk mengembangkan energi biogas sebagai diversifikasi energi.Â
Selain bertujuan pada diversifikasi energi pengembangan biogas juga memiliki kelanjutan sebagai pilar pendukung ekonomi warga, yang mana keberadaan biogas diharapkan dapat menjadi sumber energi untuk memasak bagi warung-warung di sepanjang kawasan pantai.
Pada awal tahun 2013 dilakukan uji coba pengembangan biogas, alhasil proses pengembangan tersebut dapat menjadi bahan bakar bagi kompor warung-warung warga di sepanjang pantai. Selanjutnya untuk proses perawatan pedagang diminta untuk membayar iuran sebesar 10.000 per bulan.Â
Oleh karenanya melihat paparan diatas aspek energi juga berpengaruh pada ketahanan seacara luas, seperti ekonomi yang pada titik akhir berujung pada dimensi kesejahteraan. Selain peran aktif warga setempat yang tergabung pada kelompok tani ternak Pandang Mulyo, pengembangan energi biogas juga melibatkan pemuda yang tergabung dalam Pokja.Â
Hal tersebut merupakan bagian dari transfer nilai antar generasi, agar kesinabungan pemeliharaan biogas dapat terus berjalan. Menyoal terkait peran pemuda sejatihnya kelompok pemuda Pokja memiliki multi peran dalam pengembangan biogas, sebab selain menjadi pemelihara pemuda setempat juga berperan dalam mengembangkan desa wisata edukatif berbasis sumber energi terbarukan.Â
Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Ilma Fatimah Yusuf, dkk (2016) mengenai peran pemuda dalam pengembangan eduwisata energi terbarukan dan implikasinya terhadap ketahanan ekonomi wilayah.