Model Pendidikan berbasis karakter dan kreativitas yang berakar pada kearifan lokal daerah  mampu menjadikan anak tumbuh sebagai individu yang mandiri, memiliki karakter yang kuat, berbudaya dan siap berkontribusi pada masyarakat.
Guru dapat merancang model pembelajaran yang bermakna dengan memasukan nilai-nilai budaya dalam pembelajaran seperti kebiasaan gotong royong dalam kerja sama kelompok, atau mengangkat produk budaya seperti tenun ikat, ritual, rumah adat atau wisata budaya. Â Dengan memahami akar budaya lokal, anak dapat memiliki identitas yang kuat dan menjadi agen perubahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosial yang positif.
Inspirasi yang saya dapatkan dalam pembelajaran ini membantu saya untuk menguatkan langkah-langkah tugas saya sebagai guru. Inspirasi itu sukses membongkar ulang cara pandang terhadap anak dan mengisinya dengan suatu kesadaran bahwa mereka memiliki potensi bakat dan minat yang beragam.
Sebagai guru saya harus meningkatkan kualitas pembelajaran yang benar-benar berorientasi pada anak. Tujuannya adalah anak dapat memperoleh bekal ilmu, iman dan kasih yang menguatkan setiap langkah hidupnya. Oleh karena itu saya harus mampu meramu pembelajaran yang seimbang antara, ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai kebudayaan.
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada Fasilitator, Pengajar Praktik dan semua rekan-rekan. Anda adalah orang hebat karena bisa memberi inspirasi dan menggerakan orang lain untuk berkarya. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H