Mohon tunggu...
agung febriandy
agung febriandy Mohon Tunggu... -

Anak pertama dari Ibu saya, dan saya suka sekali makan. Menulis itu seni. Ekspresikan diri melalui menulis lebih bergizi. Semoga artikel atau puisi dsb. yang ditulis olehku bermanfaat bagi kamu sekalian orang rajin membaca.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Kakak, buat: Ibu dan Tuhan

14 April 2016   15:46 Diperbarui: 14 April 2016   15:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di luar

Sedikit dingin

cemburu pada cuaca rumahku

Yang panas digibas amarah kakak dan wanita beranak dua

Kakak nakal, brutal tak pandang bulu

Tuhan.. hati tak gentar

Yang sebentar lagi Kau guyurkan padaku

Entah azab, atau ucapan biadab untukku

Yang Kau wahyukan lewat malaikat-Mu

 

Asal Ibu dan Tuhan tahu

: Betapa pedih hati

Emosi membakar hati dan logika

Isu menyerbu lewat lidah lalu berbisik licik lewat mulut bahwa

Aku main gila dengan sejawat dan lawan jenisku

dengan air dalam pastik, hangat ujarnya

Mungkin sejawatku yang demikian, aku tak demikian

Mungkin berada pada satu perahu

Bukan berarti aku juga hina, berdosa.

 

Tak kuasa menahkodai otakku

Teriakku, bentakku, kebinatanganku membuka lebar pintu dosa

Penunjang surga kini tersakiti

Gelisah keringat basah dari ujung kepala, namun tidak di celana dalamku

Udara dingin mengepul semua nafsu, namun dosa tetap menginfeksi pikiranku

Tuhan... kini kakak tak garang lagi

Ibu... kini kakak sering bernyanyi dengan alas hijau yang ada gambar masjidnya

Dengan senandung tasbih, shalawat

Tuk dapat ampunan dan jalan kebenaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun