Fajar Menyapa Cinta Abadi: Menjelajah Diri dalam Makna Sedulur Papat Lima Pancer
Di pagi yang mulai menyingsing,
Cahaya fajar menyapa dengan hangatnya.
Namun, ada perjalanan yang lebih dalam,
Menuju diri, rumah sejati yang harus dijelajahi.
Sedulur papat limo pancer, kata-kata yang kaya makna,
Menyiratkan persaudaraan sejati di dalam batin.
Kita menjelajahi diri, seperti kakang kawah adi ari ari,
Menggali makna kebersamaan dan keikhlasan yang abadi.
Rumah singgah bukan sekadar tempat berlindung,
Tetapi tempat di mana jiwa berkumpul dalam kedamaian.
Sedulur papat limo pancer, mengajarkan arti persaudaraan,
Mengikat kita sebagai satu, dalam ikatan yang tak terputuskan.
Kita menjelajah dalam diri, menemukan kekuatan dan kelemahan,
Seperti kakang kawah yang tegar menghadapi tantangan.
Ari ari, melambangkan sinar harapan yang menyinari jalan,
Menuju kedamaian batin yang abadi dan tak tergoyahkan.
Dalam setiap langkah perjalanan, kita mendekati kebenaran,
Rumah singgah di dalam diri, tempat cinta abadi bersemayam.
Melalui makna Sedulur Papat Lima Pancer,
Kita menjelajahi diri dan menemukan kedalaman jiwa yang membebaskan.
Menjelajah Diri: Menggali Makna Sedulur Papat Limo Pancer
Di rumah singgah jiwa ini,
Aku termenung, merenungkan diri.
Menelusuri lorong-lorong batin yang terdalam,
Bertemu dengan "Sedulur Papat Limo Pancer" yang tersembunyi.
Kakang Kawah, air ketuban yang menyapa,
Simbol awal kehidupan yang penuh cinta.
Adi Ari-Ari, tali pusar yang terikat erat,
Penghubung dengan sumber kehidupan yang tak terputus.
Getih, darah yang mengalir di nadi,
Simbol kekuatan dan semangat yang tak henti.
Puser, pusat kehidupan yang terjaga,
Rahasia asal mula yang tak terduga.
Dan di tengahnya, aku berdiri teguh,
"Limo Pancer", diri yang utuh.
Kesatuan jiwa dan raga yang tak terpisahkan,
Berjalan di jalan kehidupan yang penuh rintangan.