Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjuangan Hati: Daud dan Ken Arok

6 April 2024   00:02 Diperbarui: 6 April 2024   00:06 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjuangan Hati: Daud dan Ken Arok

Dalam perjalanan hidup, dua tokoh berbeda
Daud, pahlawan sejati, dan Ken Arok, sang pejuang.
Meski jalan mereka berbeda, satu tujuan yang sama,
Mereka memperjuangkan cinta-Nya dengan penuh semangat.

Daud, pemuda gembala, dipilih menjadi raja,
Meski kecil dan lemah, dia memiliki hati yang tulus.
Dia menghadapi raksasa dengan iman yang teguh,
Karena dia tahu, Tuhan selalu bersamanya.

Ken Arok, penguasa yang ambisius, berjuang dalam kegelapan,
Namun di dalam hatinya terdapat api yang menyala-nyala.
Dia melawan segala rintangan demi cinta-Nya,
Meski harus berkorban segalanya.

Daud menghadapi tantangan dengan alat yang sederhana,
Sebatang slingshot dan keberanian yang tak tergoyahkan.
Dia menaklukkan raksasa dengan keyakinan pada-Nya,
Menunjukkan bahwa kekuatan sejati ada dalam hati yang tulus.

Ken Arok menggunakan kekuatan duniawi,
Strategi dan tipu daya menjadi senjatanya.
Namun di tengah kegelapan, ia menemukan cahaya-Nya,
Yang membimbingnya melalui kegelapan menuju cahaya.

Meski perjuangan mereka berbeda,
Daud dan Ken Arok sama-sama memperjuangkan cinta-Nya.
Mereka menghadapi cobaan dan pencobaan,
Namun hati mereka tetap teguh dalam iman dan keyakinan.

Dalam perjuangan hati ini, kita belajar,
Bahwa cinta-Nya menguatkan dan memimpin kita.
Seperti Daud dan Ken Arok, mari kita bertekad,
Untuk memperjuangkan cinta-Nya dengan segala yang kita miliki.

Dua Pejuang, Dua Jalan: Daud dan Ken Arok

Daud, si miskin penggembala,
Dengan hati tulus dan suara merdu nan perkasa.
Menghadapi Goliat, sang juara bengis,
Hanya dengan ketapel dan iman yang teguh tak menangis.

Ken Arok, pandai besi berambisi,
Dengan licik dan nafsu membuncah di hati.
Melenyapkan Akuwu Tunggul Wulung penguasa lalim,
Membuka jalan menuju tahta, meski noda hitam tak henti menyiksa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun