Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Guruku yang Dulu Pernah Mengubah Hidupku Kini

1 April 2024   14:14 Diperbarui: 1 April 2024   14:16 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Guruku yang Dulu Pernah Mengubah Hidupku Kini


Guruku Tercinta

Di ruang kelas yang sederhana,
Kau hadir bagai mentari pagi yang cerah.
Menyinari jiwa yang masih polos dan terarah,
Mengajarkan ilmu dengan penuh cinta dan kasih.

Kata-katamu bagaikan pisau bermata dua,
Tajam dan menusuk, namun membuka mata.
Membangunkan diri dari mimpi yang fana,
Mendorongku untuk meraih cita-cita yang terlukis di angkasa.

Guruku tercinta,

Di ruang kelas yang sederhana,
Kau hadir bagai mentari pagi yang cerah.
Menyinari jiwa yang masih polos dan terarah,
Mengajarkan ilmu dengan penuh cinta dan kasih.

Kata-katamu bagaikan pisau bermata dua,
Tajam dan menusuk, namun membuka mata.
Membangunkan diri dari mimpi yang fana,
Mendorongku untuk meraih cita-cita yang terlukis di angkasa.

Tak hanya ilmu yang kau berikan,
Tapi juga teladan dan kasih sayang yang tak terkira.
Mengajariku arti hidup dan perjuangan,
Membentukku menjadi pribadi yang lebih tangguh dan gemilang.

Kini, aku telah melangkah jauh,
Meninggalkan bangku sekolah dan masa kecil yang penuh tawa.
Tapi kenangan tentangmu takkan pernah pudar,
Terukir di hatiku dengan tinta emas yang tak terhapuskan.

Guruku tercinta,
Terima kasih atas semua yang telah kau berikan.
Kau telah mengubah hidupku,
Dan aku takkan pernah melupakanmu.

Di manapun kau berada,
Semoga kau selalu bahagia dan dilimpahi rahmat-Nya.
Doa dan rasa terimakasihku selalu menyertaimu,
Guruku yang tercinta, pahlawan tanpa tanda jasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun