Pitutur Jawa: Warisan Kearifan Lokal
Di tanah Jawa yang kaya budaya,
Terukir nasehat leluhur penuh makna.
Pitutur Jawa, warisan kearifan lokal,
Membimbing hidup dengan penuh moral.
Urip iku urup, marang wong liyo.
Hiduplah dengan bermanfaat bagi orang lain.
Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake.
Berjuanglah dengan cerdas tanpa menjatuhkan lawan.
Mikul dhuwur mendem jero.
Menjunjung tinggi martabat dan menjaga rahasia.
Adigang, adigung, adiguna.
Bijaksana, berwibawa, dan berjiwa besar.
Silih asah, silih asih, silih asuh.
Saling mengasah ilmu, saling menyayangi, dan saling membimbing.
Jer basuki mowo bejo.
Kesusahan membawa kebahagiaan.
Pitutur Jawa bagaikan pelita,
Menerangi jalan hidup yang penuh rintangan.
Membimbing kita untuk menjadi insan yang mulia,
Berbudi luhur dan berakhlak mulia.
Mari kita lestarikan Pitutur Jawa,
Sebagai warisan budaya yang tak ternilai.
Terapkan dalam kehidupan sehari-hari,
Demi membangun bangsa yang bermartabat dan sejahtera.
Di balik hening, Pitutur Jawa menyimpan hikmah,
Nasehat yang mengalir dalam aliran kehidupan.
Filosofi yang menjelma dari kearifan nenek moyang,
Menyirami jiwa dengan makna yang mendalam.
Dalam sabda-sabda bijak, terdapat petuah yang berharga,
Menuntun langkah di tengah hiruk-pikuk dunia.
Seperti air yang mengalir di sungai yang tenang,
Pitutur Jawa membawa kedamaian bagi yang menggali maknanya.
Di setiap kata, terdapat cerminan kebijaksanaan,
Menyampaikan nilai-nilai luhur untuk diterapkan dalam kehidupan.
Seperti pepatah "Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani",
Mengajarkan tentang pentingnya menjadi teladan bagi yang lain.
Pitutur Jawa, warisan leluhur yang tak ternilai,
Menyemai benih kebaikan di dalam batin.
Dalam kerendahan hati, terdapat kebesaran jiwa,
Dan dalam kesederhanaan, terdapat kekayaan yang sejati.
Biarlah Pitutur Jawa tetap melestarikan kearifan lokal,
Sebagai penjaga dan penerus nilai-nilai budaya bangsa.
Dengan memahami dan mengamalkan petuah yang diwariskan,
Kita dapat hidup dalam harmoni dan kedamaian, seiring alur kehidupan yang mengalir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H