Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Kau Jauh dari Sesama

24 Februari 2024   10:27 Diperbarui: 24 Februari 2024   10:38 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat Kau Jauh Dari Sesama

Di kejauhan ini, aku termenung,
Menatap langit yang sama,
Namun terasa berbeda,
Tanpa kehadiranmu di sisiku.

Keheningan terasa begitu sunyi,
Hanya suara angin yang menemani,
Rasa rindu mulai menyapa,
Menyiksa hati yang terasa hampa.

Aku teringat tawa dan ceriamu,
Yang selalu menghangatkan suasana,
Kini hanya kenangan yang tersisa,
Menemani hari-hariku yang sepi.

Meskipun kau jauh dari sisiku,
Namun kau selalu di hatiku,
Doa dan harapanku selalu menyertaimu,
Semoga kau selalu dijaga dan dilindungi.

Aku yakin, suatu saat nanti,
Kita akan kembali bertemu,
Dan bersama-sama kita ciptakan,
Kenangan indah yang baru.

Sampai saat itu tiba,
Jagalah dirimu baik-baik,
Dan jangan pernah lupakan,
Bahwa aku selalu di sini,
Menanti kepulanganmu dengan penuh cinta.

Saat kau jauh dari sesamamu,
Seperti bintang yang terpisah di langit malam.
Hatimu merasa sendiri, terombang-ambing,
Di lautan kesunyian yang mengalir diam.

Tak ada senyum yang menyambut,
Tak ada tatapan yang memeluk.
Hanya sunyi yang menjelma dalam ruang,
Menyisakan kerinduan yang mendalam.

Namun meski jauh, janganlah merasa sendiri,
Kita selalu terhubung dalam ikatan batin.
Doa-doaku menyertaimu, membawa cahaya,
Menerangi langkahmu di kegelapan malam.

Saat kau jauh, ingatlah bahwa kasih sayang tak terbatas,
Mengalir dalam jarak yang tak terukur.
Kita mungkin terpisah oleh lautan dan gunung,
Namun hati kita tetap bersatu dalam cinta yang abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun