Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menemukan Keseimbangan: Refleksi atas Kebiasaan Menyenangkan Orang Lain dan Cara Mengatasi People Pleasing

25 Januari 2024   08:09 Diperbarui: 25 Januari 2024   10:26 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Catatan Pribadi

Hari ini saya ingin merenung tentang perilaku saya yang cenderung berlebihan dalam menyenangkan orang lain. Saya menyadari bahwa sifat ini dapat memiliki dampak baik maupun buruk bagi diri saya. 

Pertama-tama, saya akan merenung mengenai beberapa tindakan konkret yang saya lakukan dan bagaimana hal itu memengaruhi hubungan dengan orang lain.

1. Perilaku Berlebihan yang Baik: Hari ini saya membantu teman kerja menyelesaikan tugasnya walaupun saya sudah cukup sibuk. Ini membuatnya senang dan terbantu. Saya merasa puas karena bisa memberikan kontribusi positif.

2. Perilaku Berlebihan yang Buruk: Kemarin, saya merasa tidak setuju dengan pendapat teman, tetapi saya tidak berani mengungkapkan pendapat saya sendiri karena takut membuatnya tidak senang. Ini membuat saya merasa tidak autentik dan menahan diri.

Refleksi

Hari ini, saya menyadari bahwa saya memiliki perilaku yang berlebihan dalam menyenangkan orang lain. Saya sering kali rela melakukan apa pun untuk membuat orang lain senang, bahkan jika itu berarti mengorbankan diri sendiri. 

Saya juga mudah memaafkan dan mengampuni orang lain, bahkan jika mereka telah menyakiti saya. Saya menyadari bahwa menjadi seorang "people pleaser" dapat membawa kebahagiaan pada orang lain, tetapi jika dilakukan berlebihan, bisa merugikan diri sendiri. Penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara menyenangkan orang lain dan tetap setia pada diri sendiri.

Tindak Lanjut:

1. Saya akan belajar untuk lebih terbuka dan jujur dalam menyampaikan pendapat saya. Ini bukan berarti saya harus selalu setuju dengan orang lain, tetapi lebih kepada ekspresi diri yang autentik.

2. Saya akan belajar untuk mengenali batasan saya. Tidak setiap permintaan atau harapan orang lain harus dipenuhi. Saya perlu belajar untuk mengatakan "tidak" tanpa merasa bersalah.

3. Saat saya merasa terlalu fokus pada menyenangkan orang lain, saya akan mengingatkan diri sendiri untuk memprioritaskan kebahagiaan dan kesejahteraan diri sendiri.

Saya menyadari bahwa perilaku ini tidak baik bagi diri saya sendiri. Saya sering merasa kelelahan dan tidak dihargai. Saya juga sering merasa sulit untuk mengatakan "tidak" pada orang lain, yang dapat membuat saya merasa tertekan.

Untuk mengatasi perilaku ini, saya akan mulai dengan memprioritaskan diri saya sendiri. Saya akan belajar untuk mengatakan "tidak" pada orang lain jika saya tidak ingin melakukan sesuatu. Saya juga akan belajar untuk lebih tegas dalam mempertahankan batasan saya.

Buruk atau baik?

Pada dasarnya, menyenangkan orang lain adalah hal yang baik. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, maka dapat menjadi bumerang bagi diri sendiri. Perilaku ini dapat membuat kita merasa tidak dihargai, kelelahan, dan tertekan.

Mudah memaafkan dan mengampuni

Mudah memaafkan dan mengampuni orang lain adalah hal yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa kita adalah orang yang bijaksana dan penuh kasih. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, maka dapat membuat kita menjadi orang yang mudah dimanfaatkan.

Cara Mengatasi Sifat "People Pleaser":

1. Berkomunikasi Terbuka: Saya akan berusaha untuk lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan orang lain. Memberikan masukan dan menyatakan pendapat saya dengan baik akan membantu membangun hubungan yang sehat.

2. Belajar Mengatakan "Tidak": Saya akan belajar untuk mengatakan "tidak" tanpa merasa bersalah. Memahami batasan diri adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan.

3. Mengetahui Nilai Diri Sendiri: Saya akan mengidentifikasi nilai-nilai dan keinginan pribadi saya. Mengetahui siapa diri saya dan apa yang benar-benar saya inginkan akan membantu saya tetap setia pada diri sendiri.

Untuk mengatasi perilaku yang berlebihan dalam menyenangkan orang lain, kita dapat melakukan beberapa hal berikut:

*Memprioritaskan diri sendiri. Belajar untuk mengatakan "tidak" pada orang lain jika kita tidak ingin melakukan sesuatu.
*Menjadi lebih tegas dalam mempertahankan batasan. Jangan takut untuk mengungkapkan pendapat dan keinginan kita.
*Memahami diri sendiri. Kenali apa yang kita inginkan dan butuhkan.
*Mencari dukungan. Bicaralah dengan orang yang kita percayai tentang perasaan kita.

Dengan menerapkan hal-hal di atas, kita dapat mulai belajar untuk lebih menghargai diri sendiri dan tidak mengorbankan diri sendiri untuk menyenangkan orang lain. 

Semoga dengan langkah-langkah ini, saya dapat mengatasi kecenderungan menjadi "people pleaser" dan tetap menjadi diri sendiri tanpa kehilangan rasa empati dan kebaikan terhadap orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun