Hujan turun deras
Menyisir bumi dengan dinginnya
Aku berjalan menerobosnya
Dengan langkah yang berat
Di bawah langit kelam yang gemuruh,
Hujan turun lebat, menyisakan jejak
Di setiap tetes, rahasia tersembunyi.
Langkahku tak gentar, hatiku tulus,
Menerobos hujan, melangkah dengan yakin,
Doa dalam hati, menyertai langkahku.
Bukan hanya tetesan air yang jatuh,
Namun juga harapanku yang mengalir,
Menciptakan jalan di antara rintik hujan.
Doa-doa terbang bersama butiran-butiran,
Menyatu dalam irama derai hujan,
Mengukir cerita di atas kanvas malam.
Menerobos hujan bukanlah sekadar langkah,
Tapi perjalanan hati yang mengalir,
Doa adalah payung yang melindungi langkahku.
Dalam setiap hujan yang mengguyur,
Ada kekuatan doa yang menuntun,
Menerangi langkah di tengah kegelapan.
Sehingga, dalam menerobos hujan,
Aku tidak sendirian, doa menyertai,
Menjadi sinar di tengah lebatnya badai.
Tetesan hujan membasahi
Tubuh dan pakaianku
Aku merasa menggigil
Dan basah kuyup
Namun, aku tak menyerah
Aku terus terobos dinding dinginnya
Menembus sangat deras
Aku tahu, di ujung sana
Ada sesuatu secercah asa yang menantiku
Sesuatu yang penting
Yang harus kulakukan
Aku terus berjalan
Dengan tekad yang kuat
Aku tak akan menyerah
Meskipun hujan terus turun
PESAN PUISI INI:
Menggambarkan perjuangan seseorang untuk mencapai tujuannya. Meskipun harus menerobos hujan yang deras dan dingin, ia tetap tidak menyerah. Ia tahu bahwa di ujung sana ada sesuatu yang penting yang harus ia lakukan. Juga dapat diartikan sebagai metafora dari perjuangan hidup. Kita sering kali harus menghadapi tantangan dan rintangan dalam hidup. Namun, kita harus tetap kuat dan tidak menyerah untuk mencapai tujuan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H