Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memunggut Serpihan (Cerca) Embun Pagi

20 November 2023   21:50 Diperbarui: 20 November 2023   21:51 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghiasi awal hari dengan keindahan.

Kais-kais pagi, sebagai nyanyian cinta,

Ditulis oleh waktu, dalam buku langit yang lapang.

Lentera embun, gemerlap di rerumputan,

Menyinari jejak waktu yang berlalu.

Kais-kais pagi, peluk hangat sang mentari,

Menyiratkan harapan, dalam setiap hela napas.

Pagi terungkap, seperti kisah yang terbaca,

Kais-kais pagi, menyapa dengan kelembutan.

Menyongsong harapan di ujung cakrawala,

Di setiap kais, terukir keajaiban pagi yang damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun