Bara di tanganku
Di tangan ini, bara menyala redup,
Sinar api menyulut dalam genggaman.
Sejuk dan hangat, dalam bisunya malam,
Bara di tangan, menyimpan rahasia.
Api membisu, tapi bicara dengan getaran,
Merentang seperti pelangi di malam gelap.
Nurnya membentuk bayang-bayang tari,
Bara di tangan, menjejakkan mimpi.
Bara yang tak kenal lelah membara,
Menyala, mengilhami, menyemangati.
Tetap tegar di tengah badai dan bayu,
Bara di tangan, mengukir takdir.
Dalam keteguhan, bara menganga dalam sebaran nur menyilaukan,
Menggetarkan dunia dengan kekuatannya.
Tak ada yang bisa memadamkannya,
Bara di tangan, simbol keabadian.
Namun, bara juga lembut dan sederhana,
Menghangatkan diri menyentuh kalbu
Menyala di sudut relung yang penuh kasih.
Dalam kelam, secerca cahaya menyilaukan jiwa,
Bara di tangan, penuntun arah.
Dalam perjalanan hidup yang berkabut,
Bara di tangan, dian di malam sepi.
Menyala dengan asa yang tak terbatas,
Bara di tangan, memimpin menuju keabadian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H