Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bunuh Diri Menghacurkan Diri di Masa Pandemi Ini

20 Maret 2021   20:05 Diperbarui: 20 Maret 2021   20:11 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*    Penyakit yang bisa menimbulkan pikiran-pikiran ingin bunuh diri termasuk depresi, kelainan stress pascatrauma, kelainan bentuk tubuh, psikosis, penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan, dll. Jika Anda mengenal seseorang yang menderita salah satu penyakit ini dan ia pernah menyebutkan keinginan bunuh diri, segeralah mencari bantuan untuknya. Peringatan: Jika Anda merasa seseorang berada dalam keadaan krisis yang darurat, carilah bantuan untuknya, bahkan jika orang tersebut tidak meminta bantuan Anda.

Berbuat bunuh diri menghancurkan pendewasaan diri agar kita terhindar dari bunuh diri, maka sadari diri bahwa kita tidak sendiri masih ada orang-orang disekitar kita dan yang Maha Esa. Mengasah terus kedewasaan diri dan menghargai diri itu penting untuk diperhahankan, berikut tips untuk membantu mempertahankannya:

*Kedewasaan bukan sekedar umur. Setiap orang bertambah tua namun tidak setiap orang bertambah dewasa. Kembangkan cara yang unik dan tulus dalam mengungkapkan pendapat Anda dan menjadi seorang pendengar yang baik pada saat yang bersamaan.

*Menahan diri dari bergantung pada orang lain untuk menetapkan tujuan Anda. Hidup itu mengenai apa yang telah Anda kerjakan. Berhenti mengeluh dan sadarilah bahwa hidup itu sesungguhnya apa yang Anda telah perbuat: Anda lahir kedalam dunia ini tanpa apapun dan apapun yang ada di antaranya merupakan keputusan Anda. Gagasan tentang menghargai diri sendiri sangat erat kaitannya dengan kepercayaan diri, tetapi rasa hormat lebih kepada apa yang Anda lakukan sementara percaya diri lebih kepada apa yang Anda rasakan. (Tentu saja, keduanya bisa saling mendukung.)

*Bertumbuh dewasa bukanlah dengan menentang orang tua Anda. Mereka akan tetap dapat membantu Anda menuju kebebasan.

*Anda adalah saksi utama bagi nilai Anda sendiri. Apabila Anda percaya bahwa diri Anda berharga, orang-orang akan menilainya. Apabila Anda tidak menyukai diri Anda sendiri, orang-orang akan menilainya juga. Apa bila Anda tidak menyukai siapa jati diri Anda, galilah diri Anda agar dapat di perbaharui bagian-bagian yang butuh di perbaharui.

*Salurkan minat melalui berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dengan membenahi rumah atau memasak. Berusahalah menemukan manfaat dari setiap kegiatan kecil agar Anda merasa lebih berkompeten saat melakukan hal-hal yang menyenangkan. Jangan pernah takut untuk menjadi diri sendiri. Ambillah sikap bagaimana seharusnya Anda memperlakukan seseorang dengan cara yang terbaik. Pada saat yang bersamaan, pikirkan bahwa Anda juga layak untuk diperlakukan dengan cara yang sama.

Demikian artikel yang saya sampaikan, semoga bermanfaat agar kita bisa menghargai hidup ini hingga akhir usia kita,,,

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun