Bersama angina pagi yang kencang meratakan muka bumi ini..
Ku coba terus pertahankan api semangat pagi..
Saat kulihat naluri ayam yang menembus hujan ..tuk mengenyangkan temboloknya agar penuh tak kedinginan..
Meski tak bermantol..membasahi bulu-bulunya.. membasahi hingga basah kuyup..
Tak peduli fisiknya.. mulai menggigil
Saat ku kembali untuk melihat genangan air..
Yang tersebar sepanjang perjalanan dan pergulatan hidup kulalui..
Seperti cermin buram  dosaku yang harus kku timbun..
Kusesali dalam pertobatan diri...
Kotornya genangan itu..
Harus kubersihkan dengan sumber air kesucianMu...