Detik yang Membeku
Jarum jam merayap, mengolok-olok kita,
Dalam diam, menunjuk luka yang tersembunyi.
Malam menyelimuti, hati terasa hampa,
Janji-janji sirna, harapan pupus perlahan.
Masa depan tampak suram, penuh keraguan,
Kesenjangan memisahkan, kita berdua.
Ingin ku putar waktu, ke masa lalu,
Namun kenangan pahit, terus menghantui.
"Jangan tunggu sampai semua sempurna," bisikan hati,
"Mulai sekarang, langkahkan kaki."
Dengan setiap langkah, kekuatan tumbuh pasti,
Kepercayaan diri pun, akan kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H