Slip Gaji Pertama dan Wasiat Hidup
Saat itu, slip gaji pertama
bernilai 60 ribu rupiah,
sebuah angka kecil,
namun mengandung sejuta arti.
Di balik angka itu,
tersembunyi wasiat kehidupan,
perjuangan yang tak terucap,
tapi terasa dalam setiap tetes keringat.
Dengan tangan gemetar,
aku menyimpannya dalam hati,
bukan hanya sebagai tanda usaha,
tetapi sebagai simbol mimpi yang mulai terwujud.
60 ribu bukanlah jumlah besar,
tapi setiap rupiah yang tertera,
mengandung cerita perjuangan,
dan harapan yang tak pernah padam.
Itu bukan sekadar uang,
melainkan sebuah pelajaran,
bahwa setiap langkah kecil,
adalah bagian dari perjalanan besar.
Slip gaji pertama itu,
menjadi kenangan yang tak terlupakan,
penuh kebanggaan dan syukur,
karena dari sana, aku belajar,
untuk terus berjuang dan tidak menyerah.
Semoga kenangan itu tetap hidup,
menjadi pendorong di setiap langkahku,
dan mengingatkan bahwa setiap awal,
adalah awal dari segala kemungkinan.
Enam puluh ribu, angka kecil dalam lembaran usang,
Namun, menyimpan sejuta makna, kisah perjuangan panjang.
Slip gaji pertama, saksi bisu langkahku,
Menyimpan wasiat hidup, yang takkan pernah ku lupakan.
"Patah berkali-kali, lalu menjadikannya utuh kembali,"
Kata-kata bijak, yang terus membara di hati.
Kehidupan ibarat palu, menguji ketegaran,
Menempa jiwa, menjadi lebih kuat dan tegar.
Setiap kegagalan, adalah pelajaran berharga,
Menjadi batu loncatan, menuju masa depan yang cerah.
Luka mengering, menjadi bekas,
Namun semangat tak pernah pudar, terus membara.
Enam puluh ribu, kini hanyalah kenangan,
Namun nilai-nilainya, tetap abadi.
Menjadi motivasi, untuk terus berjuang,
Mencapai cita-cita, yang selalu ku impikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H