"Bercermin pada Kabut Masa Depan"
Di balik kabut masa depan,
manusia terbuai impian,
mengukir harapan di langit abu-abu,
meski langkah terseok menuju haru.
Kala diri berselimut kejayaan,
seolah dunia menggenggam tangan,
setiap mimpi tampak nyata,
segala rintangan serupa dusta.
Namun saat duka menyapa jiwa,
seolah dunia hilang tiada harga,
langit runtuh, bumi retak,
semesta sunyi, tak lagi berpijak.
Kabut mengajarkan hal sederhana,
kejayaan dan nestapa hanyalah fana,
yang abadi adalah langkah teguh,
di jalan yang berliku, penuh peluh.
Bercerminlah pada kabut itu,
temukan wajahmu yang sejati,
tak terbuai mimpi, tak tenggelam derita,
melangkah pasti, merengkuh makna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H