Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Baliho Cinta: Pesan dari Pagi Hari

10 Juli 2024   02:02 Diperbarui: 10 Juli 2024   02:06 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baliho Cinta: Pesan dari Pagi Hari

Baliho Raksasa, Cinta yang Terpampang Nyata

Di sudut jalan yang ramai, kau berdiri megah,
Baliho raksasa, penuh warna dan pesona.
Wajahmu tersenyum, matamu berbinar,
Menarik perhatian, bagaikan magnet yang kuat.

Cintamu terpatri di sana, terukir dalam gambar,
Kata-kata manis tersusun rapi, bagaikan puisi indah.
Kau janjikan kebahagiaan, kasih yang tak terhingga,
Membuat hati berdebar, jiwa seakan melayang.

Tapi di balik keindahanmu, ada pilu tersembunyi,
Penyesalan yang menggerogoti, rasa yang tak terperi.
Masih ingatkah kau, janji yang pernah kau ucapkan,
Bahwa cinta ini abadi, takkan pernah pudar?

Kini kau terpampang di baliho, untuk semua orang lihat,
Cinta yang dulu tulus, kini menjadi tontonan.
Rasa sesak di dada, air mata tak terbendung lagi,
Penyesalan datang menghantui, bagai hantu yang tak terhindari.

Yang Paling Berat Bukan Rindu, Tapi Penyesalan

Di dunia ini, banyak hal yang berat untuk ditanggung,
Rindu, sakit hati, dan air mata yang berlinang.
Namun, tahukah kau, apa yang paling berat?
Bukan rindu, tapi penyesalan yang datang terlambat.

Penyesalan mengajarkan kita arti kehilangan,
Menyadarkan kita bahwa waktu takkan pernah kembali.
Kesempatan yang hilang takkan tergantikan,
Hanya penyesalan yang tertinggal, bagai luka yang tak terobati.

Hargailah yang Kau Miliki Hari Ini

Pagi menyapa, mentari bersinar cerah,
Membawa harapan baru, menghapus kabut kelam.
Jangan biarkan penyesalan menguasaimu,
Belajarlah dari masa lalu, nikmati hari ini dengan penuh syukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun