Masyarakat lugu yang berusaha untuk tidak kembali menerapkan praktek "SUAP" dengan terpaksa melakukannya demi mempercepat peruses pembuatan berkas yang diinginkan. Lalu apakah peroses berkas yang lambat ini merupakan mekanisme yang memang memakan waktu yang lama atau hal ini merupakan strategi baru untuk memeloroti masyarakat dengan memanfaatkan waktu sebagai nilai jualnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!