Mohon tunggu...
Agung Budiwati
Agung Budiwati Mohon Tunggu... Guru - selalu berusaha belajar menjadi orang baik

selalu berusaha belajar menjadi orang baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Papan Pajangan Kelas sebagai Mading untuk Meningkatkan Karakter Anak

8 Februari 2024   08:03 Diperbarui: 8 Februari 2024   08:06 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai contoh hasil karya anak yang dapat dipajang di papan pajang kelas selama ini di kelas 6 adalah poster. Sedangkan hasil karya murid kelas 6 yang lain seperti patung, boneka, bentuk-bentuk bangun ruang, dan miniatur roket tidak dapat di display pada papan pajangan kelas.

Karena hanya sedikit hasil karya yang dapat dipajang pada papan pajangan kelas, maka terpikirkan untuk memanfaatkan papan pajangan kelas sebagai majalah dinding/mading supaya sirkulasi display dapat terus berganti dan penggunaan papan pajangan kelas lebih optimal dan lebih bermanfaat bagi murid.

Sejalan dengan praktik baik yang saya coba lakukan di kelas 6 adalah adanya inovasi program sekolah.SDN Petompon 02 Kota Semarang memiliki Inovasi Program Harian yaitu:

  • SeNas= Senin Nasionalis (Upacara/Apel)
  • SeLera= Selasa Literasi
  • Rungkat= Rabu Unjuk Bakat
  • KamUs= Kamis Religius (Islam:Asmaul Husna,Solat Dhuha dan Juz ama, Kristen Katholik : Doa bersama)
  • JuSberi= Jumat Sehat dan Bersih

Merujuk satu Inovasi Program Harian di atas pada hari selasa diadakannya literasi. Berawal dari program ini maka supaya kegiatan literasi tersebut lebih bermakna bagi murid, maka dilanjutkan dengan praktik baik pembuatan majalah dinding/mading. 

Hal ini dilakukan dengan asumsi murid-murid mendapatkan tambahan pengetahuan dan wawasan baru setelah melaksanakan literasi. Sehingga ide atau gagasan yang didapat murid dari pengetahuan dan wawasan hasil literasi dapat diimplementasikan dalam pembuatan majalah dinding  (mading).

Karakter adalah nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, berupa serangkaian sikap, perilaku, motivasi dan keterampilan yang terbentuk karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan serta menjadi pendorong, penggerak, dan membedakannya dengan individu lain.

Menurut Walgito (2010), pembentukan karakter dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

  • Pembentukan karakter dengan kondisioning. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. Cara ini didasarkan atas teori belajar kodisioning baik yang dikemukakan oleh Pavlov maupun oleh Thorendike dan Skiner.
  • Pembentukan karakter dengan pengertian. Di samping pembentukan karakter dengan kondisioning atau kebiasaan, pembentukan karakter atau perilaku dapat ditempuh dengan pengertian atau insight. Cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar disertai dengan adanya pengertian.
  • Pembentukan karakter dengan model. Di samping cara-cara pembentukan karakter maupun perilaku seperti tersebut di atas, pembentukan karakter masih dapat ditempuh dengan menggunakan model atau contoh. Kalau orang bicara bahwa orang tua sebagai contoh anak-anaknya, pemimpin sebagai panutan yang dipimpinnya, hal tersebut menunjukkan pembentukan perilaku dengan menggunakan model.

Adapun menurut Buchory dan Swadayani (2014), untuk menumbuhkan karakter yang baik sejak dini, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan di sekolah, yaitu:

  • Perencanaan, yaitu mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan karakter, mengembangkan materi pendidikan karakter untuk tiap jenis kegiatan di sekolah, mengembangkan rancangan pelaksanaan setiap kegiatan, dan menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan program pendidikan karakter.
  • Implementasi, yaitu pembentukan karakter dengan kegiatan kependidikan.
  • Monitoring dan evaluasi, yaitu kegiatan memantau proses pelaksanaan program pendidikan karakter

TUJUAN

Tujuan praktik baik Pemanfaatan Papan Pajangan Kelas Sebagai majalah Dinding (Mading) Untuk Menumbuhkan Karakter Murid Kelas 6C di SDN Petompon 02 Kota Semarang adalah:

  • Mengoptimalkan pemanfaatan papan pajangan kelas untuk kegiatan murid kelas 6C
  • Memberikan tindak lanjut literasi dengan karya kreatif berupa pembuatan majalah dinding/mading.
  • Menumbuhkan karakter gotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis pada murid kelas 6C yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila

HASIL YANG DIHARAPKAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun