Seketika istri diam tutup mulut, tak bisa mementahkan sangkalan suami. Secara data dan fakta, dirinya diposisi tak berkutik. Dengan muka berantakan, istri bangkit dari kursi berpindah ke kamar.
Suami merasa di atas angin, menikmati kemenangan saat petang menuju malam. Membiarkan istri, menyendiri di kamar tanpa diganggu. Ketika malam mulai larut, suami baru sadar kalau pintu kamar dikunci.
Alasan Sebaiknya Suami Mengalah Saat Berdebat dengan Istri
Mengapa, suami perlu mengalah saat berdebat? Karena saat berdebat, wanita tidak berniat untuk menang, dia hanya ingin menjelaskan apa yang ia rasakan (Akun FB, Penyejuk Hati)
Kompasianer, kalian pernah mengalami situasi seperti teman kantor di atas?
Saya pernah, di awal sampai sekira dua atatu tiga tahun pernikahan. Ego ini masih bergejolak, ada perasaan tidak mau kalah. Apalagi argumen saya, mempunyai landasan yang kuat dan valid. Tetapi dengan sikap itu, membuat saya mendapati suasana kaku di rumah.
Istri tidak sampai mengunci pintu kamar, kami masih ngontrak dan pintu kamar berbahan triplek. Kalau menutup cukup ditekan, kayu pintu menekan kusen cukup rapat. Tetapi bahwa muka istri yang ditekuk, membuat mood tidaklah bagus.
Seiring berjalannya waktu, saya paham cara mengatasinya. Yaitu berinsiatif lebih dulu minta maaf, tidak peduli saya di pihak yang benar. Biasanya hati istri mencair, dan juga akan meminta maaf balik.
------
Kalimat di akun FB saya tulis di atas, sangat real adanya. Saya mengamini, bahwa soal debat mendebat sebaiknya suami mengalah. Sungguh, tidak ada yang bisa dibanggakan. Dari keberhasilan suami, yang bisa memenangkan debat dengan istri.Â
Karena istri bukan musuh bukan rival, yang perlu dijatuhkan atau dikalahkan. Istri adalah partner, yang menguatkan suami. Mengalahnya suami saat debat, sama sekali tak menjatuhkan marabatnya di depan istri. Justru menumbuhkan rasa sayang, dan istri semakin perhatian.
Maka untuk part debat mendebat, mari kita suami mengesampingkan logika dan ego. Beri waktu yang lapang, pada istri untuk menyampaikan uneg-unegnya. Benar tidak benar, janganlah disangkal saat itu juga.