Kalau dipikir dan direnungkan secara mendalam, sejatinya kesulitan adalah kesempatan. Bagi kepala keluarg, lebih mengokohkan jiwa dan mental. Kesempatan mengasah qowammah, sehingga menjadi pribadi lebih bijaksana. Â Sedih iya merana pasti, tapi hadapi jalani jangan gentar dengan ujian.
Saya pernah berujar pada diri, akan memperjuangkan anak istri meski nyawa taruhan. Bagi saya peran kepala keluarga, adalah medan juang hidup saya. Maka musti dihadapi, musti berjuang sebaik-baiknya di medan tersebut.
Berjuang mencari nafkah terbaik, membawa pulang untuk anak istri di rumah. Susah senang dihadapi, sembari tak pernah putus melangitkan harap. Kalau butuh teman ngobrol, ya pada belahan jiwa.
Bukankah pencapain terbesar kepala keluarga, adalah menerbitkan senyum di bibir anak istri. Selebihnya hasilnya, biarkan semesta bekerja dengan cara-NYA. Yang penting sebagai kepala keluarga, berupaya sebisanya semampunya.Â
So, jadi suami jangan gampang mengadu ke orangtua. Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI