9 tahun ketapels, berkolaborasi dengan KOMiK dan Ladiesiana. Mengadakan kegiatan tour museum, sekalian belajar menulis naskah film.
Narasumbernya sangat kredibel, yaitu Yavan Nainggolan, penulis naskah series Jeng Kelin, Tetangga Masa Gitu, dan masih banyak lainnya. Dari pihak museum, memutarkan film animasi sejarah dr Wahidin Soedirohoesodo.
Mengawal Ketapels Hingga 9 Tahun Perjalanan
Kompasianer dan Teman Ketapels, industri film Indonesia sedang marak. Konon jumlah penonton film Indonesia, sekira 82 juta di sepanjang tahun 2024. Selain layar lebar mulai muncul tren series, ditayangkan secara online atau tv berbayar.
Gelagat menggembirakan dunia perfilaman, musti dihadapkan kenyataan pahit. Bahwa ternyata masih minim penulis naskah, yang berimbas pada kurang variatif film ditonton guna menjadi tuntunan.
Kolaborasi tiga Komunitas ( Ketapels, KOMiK, Ladiesiana), sebagai upaya memantik semangat menulis naskah di kalangan Kompasianer.
Yovan, menjelaskan perbedaan naskah film dan series. Perbedaan mendasar pada durasi, di series lebih pendek -- secara periodik 30 menit atau 60 menit. Plot besar dan sub plot berkaitan, di akhir ada cliffhanger (menggantung) agar penonton penasaran episode berikutnya. Sedangkan naskah film, kebalikan dari series.
Ide naskah film atau series, bisa bersumber dari keresahan, keinginan untuk menyampaikan sebuah cerita, pesan, sudut pandang, atau kritik. Bisa juga diadaptasi dari berbagai sumber, disampaikan dengan sudut pandang lain.
Untuk teknis penulisan, musti dilatih dengan praktek dan diasah terus menerus. Yang paling penting, adalah segera memulai menulis. Sehingga rasa ini dilatih dan diasah, menjadi soft skill yang terbentuk dengan sendirinya.
----