Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Menjadi Petugas KPPS Dituntut Jeli dan Teliti

28 November 2024   10:54 Diperbarui: 28 November 2024   19:16 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
berkunjung ke rumah warga yang sakit. (Dokumentasi Pribadi)

Maka pemungutan suara di Pilkada serentak 2024, diperkirakan selesai tidak sampai dini hari. Pasalnya hanya dua kotak, dengan ukuran kertas suara lebih kecil. Warga lansia tidak kerepotan, tidak kelamaan menunggu. Kami bisa nyambi bersantap camilan, saling membantu job petugas yang lain. 

Jam dua belas, sudah sangat jarang warga datang. Hanya satu dua tersisa, menunggu jam satu siang waktu pemungutan suara ditutup. Kami sepakat mengambil jeda satu jam, untuk istirahat makan dan sholat zuhur. Saya sempat pulang untuk sholat, balik ke TPS dengan memakai sandal.

Setelah istirahat, kotak suara gubernur dibuka. Kami berbagi tugas, ada yang membuka surat suara, yang menunjukkan ke ketua KPPS dan saksi. Ada yang bagian menulis, di kertas penghitungan di papan. Sedikit masalah muncul, setelah selesai penghitungan. 

Surat suara yang dibundel per 10, tidak sinkron dengan angka ditulis di kertas. Hanya selisih dua, tapi tetap saja membuat kami gemas.

Maka bundelan dihitung ulang, kali ini oleh empat orang agar lekas selesai. Dan benar saja, ada satu bundel isinya sebelas surat suara. Sekitar setengah lima, penghitungan surat suara gurbenur selesai.

berkunjung ke rumah warga yang sakit. (Dokumentasi Pribadi)
berkunjung ke rumah warga yang sakit. (Dokumentasi Pribadi)

Selanjutnya membuka kotak suara untuk wali kota, menghitung seperti sebelumnya. Kejadian yang sama terulang, meskipun sudah diantisipasi sedemikian rupa. Hanya selisih dua angka, kemudian dihitung ulang.

Seperti perkiraan kami, penghitungan dan laporan selesai setelah isya. KPPS 1 dan tiga mengembalikan semua logistik, ke kelurahan. Kami 5 petugas KPPS dan dua linmas, memberesi meja kursi dan titip ke petugas keamanan -- di perumahan kami--.

Jam setengah sembilan saya sampai rumah, badan benar-benar minta segera direbahkan. Mata sudah berat dibuka, dan tidur nyenyak sangat saya idamkan.

Bagaimana pengalaman Kompasianer, yang juga menjadi petugas KPPS. Saling berbagi cerita yuk. Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun