Bagaimanapun, ibu tetaplah manusia biasa. Sangat mungkin, sikapnya tidak ideal di mata anak-anak. Konon orang sudah sepuh, sikapnya kembali seperti anak kecil lagi. Mari menerapkan ilmu maklum, kalau orangtua menjengkelkan.
Semua situasi menjadi wajar, apabila dianggap sebagai hal lumrah. Setiap keadaan sangat bisa diselesaikan, apabila yang muda mau mengalah.
Bahwa berbakti pada orang tua, juga tidak lepas dari ujian. Ada kala anak berada di masa sempit, namun jadikkan alasan tidak berbakti. Menyayangi ibu dengan tangguh, adalah mempersembahkan sikap terbaik. Â Baik saat lapang ataupun kondisi sempit, tetaplah anak berbuat baik.Â
Khusus saat anak prihatin, jangan kabarkan kesedihan pada ibu. Percayalah, setiap yang memberatkan akan mengantarkan hikmah luar biasa. Tetaplah menyayangi ibu, dengan tidak merepotinya saat sudah sepuh.
Menyayangi ibu secara tangguh, adalah menyayangi sepenuh perjuangan. Mengabarkan hal-hal baik, membuat hati ibu tenang dan senang. Â Kalau anak sedang repot, janganlah ibu diajak menanggung beban.
Persis setangguh sayang ibu pada anak, maka sayang anak seharusnya demikian juga adanya. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H