Para ayah, jangan pernah abaikan fitrah, jangan tak pedulikan sunatullah. Bangkit dan bergeraklah, agar harga diri ayah terjaga. Karena alam semesta kan mendukung, bagi orang yang berproses menggapai kemuliaan.
Para ayah seharusnya merasa sangat beruntung, telah dibukakan pintu menjadi hebat. Memikul tanggung jawab pada istri dan anak-anak, yang tak didapati para bujang. Kesempatan emas ini, musti dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Menunaikan tugas mulia sepenuh hati, tidak lekas mengeluh, tidak mudah menyerah, dibarengi usaha yang tak berputus. Besaran perolehan dari bekerja, adalah otoritas Sang Pemilik Kehidupan. Pada dasarnya setiap manusia, telah ditakar dan dicukupkan rejekinya.Â
Wahai para ayah, kalian pahlawan sejati untuk istri dan anak-anak. Namamu kan selalu dikenang, melekat di lubuk sanubari. Meski untuk tugas berat dan mulia itu, ayah musti menjadi laki-laki dengan luka.Â
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H