Kompasianer, pernah mendengar atau membaca kisah Nabi Sulaiman. Yang dikunjungi Ratu Bilqis, perempuan di puncak tampuk kepemimpinan kala itu. Istri Kanjeng Nabi yang paling dicintai, Siti Khadijah adalah saudagar kaya raya di jamannya.
Banyak perempuan terkemuka, ada di setiap periode kehidupan. Perempuan dengan peran besar di sektor kehidupan, hadir dari masa ke masa sebagai bahan pelajaran.
Tetapi kalau dicermati, besaran prosentasenya tetap ada di kaum lelaki. Menurut saya ini gambaran, kodrat perempuan tergantung pada laki-laki. Kecenderungan ketergantungan tidak bisa diabaikan, musti diterima dengan lapang hati.
So, para suami yang memiliki istri sangat tergantung. Jangan menganggap sebagai beban, demikian kehidupan mengaturnya dengan sangat teliti. Pundak kalian diciptakan, dipersiapkan untuk mengemban hal tersebut.Â
Terimalah dengan sepenuh hati, yakinlah kalian mampu dan dimampukan kehidupan.
---Sambungan caption di medsos FB----
Bahagialah saat istrimu masih menadahkan tangannya minta uang belanja. Bukankah sejatinya laki-laki adalah qawwam, tugasnya memberi nafkah, agar nanti istrimu patuh karena ke-qawwamanmu.
...dst....
Muliakanlah istrimu, rapikanlah bila kau nampak ia berantakan, percantiklah bila kau lihat ia belepotan, santunkan bila kau anggap ia ceplas-ceplos tanpa etika, luaskan pengetahuannya bila kau anggap ia kampungan.
--dsb--
Sebelum kau jauh-jauh memberi manfaat dan kebaikan pada orang lain, pastikan dulu istrimulah yang paling merasakan manfaatmu dan kebaikanmu.
seorang wanita yang mandiri tidak akan mengemis untuk diberi,tapi seorang lelaki yang bertanggung jawab, akan memberi sendirinya tanpa diminta .
Uang Suami Juga Uang Istri, Uang Istri Ya Uang IstriÂ
Kompasianer, memiliki istri bekerja bukan hal yang tabu. Karena setiap keluarga, memiliki kesepakatan masing-masing. Tidak bisa disamakan tak boleh diperbandingan, kondisi satu keluarga dengan keluarga lainnya.
Istri yang berpenghasilan sendiri, tidak serta merta menggugurkan kewajiban suami menafkahi. Istri dengan gaji bulanan, tidak otomatis wajib menanggung iuran lingkungan. Maka kalau sewaktu-waktu istri merengek, ingin berhenti bekerja (dari kantor) tak elok digerutui.
Kewajiban utama mencari nafkah, tetaplah di tangan suami sebagai kepala keluarga. Kalaupun istri bersedia membantu -- soal keuangan--, pastikan tanpa paksaan dan inisiatif sendiri.