Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Bahwa Menikah Bukan Sekadar Menua Bersama

27 September 2024   14:12 Diperbarui: 27 September 2024   15:05 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ; tribunnews.com

Suatu pagi terdengar kabar, ibu jatuh kepleset ke dalam parit. Lepas subuh di musim hujan, ibu mencari pinjaman ke tetangga beda RT.  

sumber gambar ; dokpri
sumber gambar ; dokpri

Sebelum anaknya yang kuliah berangkat ke kota, ibu setengah berlari mengejar waktu. Ketika melompati parit cethek itu, tanah di pingirnya tak kuasa menahan beban. Alhasil tanah gembur itu ambrol, dan kaki ibu terperosok.

Kejadian yang dipergoki tukang tempe, dibantah saat saya tanyakan. Dan perihal kakinya yang berdarah, dijawab terkena pisau yang jatuh.

Itu baru sekelumit cerita, dari sekian banyak kisah belum terungkap. Dan 4 tahun sebelum usia pernikahan emas, ayah menghembuskan nafas terakhir.

"bu, aku njaluk ngapuro yo, akeh salah ambek kowe" ibu menirukan kalimat ayah, beberapa waktu sebelum kepergian.

Rentang waktu 46 tahun, bukanlah waktu yang sebentar. Dua pertiga hidupnya, ayah dan ibu melewati berdua. Kesetiaannya, kebersamaannya, kekompakannya, telah teruji oleh kehidupan. Niscaya ikatan batinnya kuat, satu sama lain memiliki keterkaitan.

Dan sangat wajar, ibu merasakan kehilangan yang sangat. Ketika lelaki yang dicintai, telah pergi meninggalkannya. Ketika belahan hati, tempat berbagi suka duka telah mendahuluinya.

"semoga surga, menjadi tempat persuaan ayah dan ibunda di alam baqa,aamiin ya Rabb " doa saya lirih

Bahwa Menikah Bukan Sekadar Menua Bersama

sumber gambar ; dutaislam.com
sumber gambar ; dutaislam.com

Pernikahan. Semakin memahami, bahwa berumah tangga bukalah perkara mudah. Tak hanya sebatas komitmen, tapi pikulan beban tanggung jawab dan amanah yang musti ditunaikan. Tak Sekadar mental, tapi ilmupun harus  disiapkan. Bukan tentang menua bersama, tapi tentang ke surga bersama @fir***l**der

Tulisan ini, terinspirasi dari postingan di medsos. Saya terkesan di kalimat terakhir, yang kemudian saya jadikan judul artikel ini. Sekaligus soal menua bersama, mengingatkan saya pada kisah saudara jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun